Pilpres 2024

Sudah Tak Sejalan? Surya Paloh dan Anies Baswedan Beda Sikap pada Kemenangan Prabowo-Gibran

Pernyataan Surya Paloh kali ini tak sejalan dengan capres yang diusungnya yaitu Anies Baswedan.

Penulis: Khistian Tauqid | Editor: Khistian Tauqid
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. 

"Lebih mantap untuk menjalankan roda administratif pemerintahan, itu harapan dari NasDem," tandasnya.

Pernyataan Surya Paloh kali ini tak sejalan dengan capres yang diusungnya yaitu Anies Baswedan.

Dilansir Tribun Batam dari Tribunnews.com, pada Kamis (21/3/2024), Anies Baswedan enggan mengucapkan selamat untuk Prabowo-Gibran.

Anies Baswedan masih saja menyoroti proses dari Pilpres 2024 yang disebutnya ternodai dan penuh kecurangan.

Oleh karena itu, Anies Baswedan beranggapan pemerintahan dari hasil yang tidak baik kan menghasilkan ketidakadilan.

"Dalam sebuah pemilihan, proses tak kalah penting dari hasil akhirnya," ucap Anies dalam keterangan pers-nya, Rabu (20/3/2024).

"Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya," tambahnya.

"Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan dan kita tak ingin ini terjadi," tuturnya.

Calon presiden (capres) RI nomor urut 1, Anies Baswedan.
Calon presiden (capres) RI nomor urut 1, Anies Baswedan. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Baca juga: Hasil Perolehan Suara Pilpres 2024 di Jawa, Data KPU Selasa 10.00 WIB, Prabowo Juga Unggul di Jateng

Anies Baswedan pun akan mengumpulkan bukti-bukti kecurangan demi membangun demokrasi yang baik, termasuk dalam Pilpres 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mengajak berbagai lembaga negara terkait untuk mengusut semua sengketa dan kecurangan Pilpres 2024.

Meski peluang untuk mendapatkan keadilan sangat kecil, Anies Baswedan percaya bahwa pihak yang menjunjung tinggi kejujuran akan melahirkan proses demokrasi lebih baik ke depannya.

"Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan dan menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II," kata Anies.

“Kami sadar, dalam situasi saat ini, kemungkinan mendapatkan keadilan terasa amat kecil," tegasnya.

(TribunBatam.id/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved