ANAMBAS TERKINI

Libur Lebaran 2024, Wisata Makam Keramat Siantan jadi Tujuan Warga Anambas

Dari banyaknya wisata alam hingga wisata bahari yang jadi unggulan, wisata religi turut menjadi satu di antara destinasi wisata yang disambangi.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
Makam Keramat Siantan dikunjungi warga berekreasi pada hari tearkhir libur Lebaran, Minggu (14/4/2024) 

Tika sendiri mengaku takjub dengan adanya Makam Keramat Siantan yang dikelilingi batu karang di atas laut itu.

Hanya saja dia menyayangkan kurangnya perawatan dan pemeliharaan bangunan diarea makam tersebut.
"Sayang sekali sih jadi seperti kurang diperhatikan, padahal ini bisa menambah kunjungan wisatawan. Terus areanya juga banyak sampah sisa makan, mestinya siapapun yang datang ke sini jangan lah meninggalkan sampah," ujarnya.

Sebagai informasi, destinasi wisata yang satu ini kerap menjadi kunjungan wajib bagi setiap pendatang yang berlibur atau menetap sementara di Anambas.

Sebabnya, bagi masyarakat di sana, destinasi ini dianggap sebagai ikonik yang dipercaya apabila belum mampir ke makam Keramat Siantan sama artinya belum menginjakkan kaki di Anambas.

Sebagian masyarakat di sana juga masih mempercayai adanya aura mistis yang menyelimuti makam Keramat Siantan.

Setiap menjelang puasa dan perayaan hari Idulftri ataupun Iduladha masyarakat atau wisatawan domestik akan menyempatkan diri ke sana untuk berziarah atau sekedar rekreasi.

Makam yang dikelilingi rerimbunan pepohonan bakau itu juga terdapat tempat khusus untuk berdoa, itu membuat suasana ziarah menjadi lebih tenang dan khusyuk bagi peziarah.

Menurut cerita masyarakat setempat, makam Keramat Siantan sudah ada sejak dahulu sebelum pulau itu dihuni oleh masyarakat Dusun Air Nangak.

Di makam yang dikelilingi batu karang itu terdapat 8 batu nisan yang dibalut kain kuning.

Hingga kini oleh masyarakat setempat belum mengetahui persis siapa dan berapa usia penghuni yang ada di makam tersebut.

Ada beragam versi cerita masyarakat sehingga tidak ada catatan peninggalan yang pasti.

Kendati banyak versi, beberapa hikayat sejarah masyarakat itu menceritakan bahwa itu merupakan makam Opu Daeng Relaka dari tokoh Bugis.

Versi lainnya yang berkembang memperkirakan di antara sejumlah penghuni makam di sana juga terdapat penghuni bangsa Melayu dari Johor, Malaysia.

Kemudian dari beberapa versi sejarah lainnya, makam keramat Siantan diduga sebagai kuburan nakhoda Alang dan kuburan para lanun gunung yang tewas waktu merampok di laut.

Di antara sekian banyak kuburan di situ, ada satu kuburan yang dianggap keramat. Yaitu kuburan yang ukurannya paling besar dari pada kuburan lainnya.

Kuburannya bertembok dengan batu karang setinggi lebih kurang 70 cm.

Makam itu diyakini oleh warga itu sebagai kuburan nahkoda Alang yang disebut dengan keramat Pulau Siantan. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved