BATAM TERKINI

Waspada Kasus DBD, Lima Warga Batam Diserang Sampai Meninggal Dunia

Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Batam hingga dengan 16 April 2024 ini terdapat 104 kasus DBD di Kota Batam.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM/ELHADIF PUTRA
ILUSTRASI FOGING - Petugas melakukan foging setelah adanya kasus DBD 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam mengalami peningkatan signifikan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam sampai dengan pertengahan April ini, ada 5 orang yang meninggal dunia.

Jumlah kematian itu tercatat tinggi jika dibanding tahun sebelumnya, sepanjang tahun 2023 hanya 3 kasus kematian. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Batam hingga dengan 16 April 2024 ini terdapat 104 kasus DBD di Kota Batam. Kasus ini tersebar hampir di seluruh kecamatan yang ada di Batam. 

"Ya, sampai pertengahan April ini ada 104 kasus DBD di Batam, dari jumlah itu 5 kasus meninggal dunia" ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (17/4).

Dikatakan Didi, secara kasus jumlahnya menurun dan jika dilihat dari kasus kematian mengalami kenaikan dimana sepanjang tahun 2023 hanya ada tiga kasus kematian DBD. Sementara di tahun ini atau sampai April sudah ada lima kasus meninggal. 

Baca juga: Operasi Ketupat Berakhir, Polda Kepri Catat 107 Kasus Gangguan Kamtibnas

Adapun keempat pasien yang meninggal tersebut adalah TJ, 59, warga Sungai Lekop. Pasien meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Graha Hermin pada 9 Januari 2024 kemarin. Selanjutnya DP, 25, warga Baloi Permai Baloi, meninggal di RS Camata Sahidya pada 24 Januari lalu. 

Pasiena lain, AE, 11, warga Belakang Padang meninggal di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam 24 Januari 2024 lalu. Terakhir, WR, 5 , warga Sei Beduk yang sebelumnya sempat dibawa ke RSUD dan meninggal pada 30 Januari 2024

"Pasien meninggal ini dua diantaranya sudah dewasa, satu anak-anak dan dua lagi masih balita," tuturnya.

Kata dia, DBD menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai pada saat musim penghujan. Penyakit tersebut ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypty betina yang terinfeksi dengan virus dengue.

Baca juga: Jambore PKK Tanjungpinang 2024 Akan Dihadiri Istri Mendagri Tri Tito Karnavian

Kasus DBD seringkali muncul di musim pancaroba. Tingginya curah hujan mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak.

"Peran masyarakat dalam mewaspadai penularan kasus DBD sangat besar. Jika sudah terkena gejala DBD ini segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya. (TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)

Baca berita lainnya di Google News Tribunbatam.id

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved