BATAM TERKINI

Pedagang Makanan Sumringah Dagangan Laku Diborong Pejabat saat Demo Hari Buruh di Batam

Gerobak yang menjual roti adalah yang paling diminati, tak sampai berapa lama, roti-roti yang disimpan di situ sudah ludes diambil peserta demo buruh.

TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami
Riki, pedagang es krim, melayani pembeli di demo Hari Buruh, di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (1/5/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Peringatan Hari Buruh (May Day) di Batam pada 1 Mei 2024 mendatangkan berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi.

Demonstrasi dengan massa mencapai 1.000 orang itu digelar di depan Kantor Wali Kota Batam, Jalan Engku Putri, Batam Center, Batam.

Sejam sebelum demo berlangsung, beberapa pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman dengan gerobak, sudah tiba di lokasi.

Beberapa di antaranya, ada pedagang kerak telor, telor gulung, es cendol, batagor, dan es krim.

Mereka sengaja datang ke lokasi demo untuk menjemput peluang rezeki dari keramaian massa aksi demo tersebut. Harapannya, lapak dagangannya ramai disatroni pembeli.

Namun, ternyata Pemerintah Kota Batam, melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, telah memborong beberapa gerobak roti dan es cincau untuk ditempatkan di lokasi demo.

Roti dan es ini memang diperuntukkan bagi para peserta demo, yang dapat mengambil makanan dan minuman tersebut secara cuma-cuma. 

Baca juga: May Day 2024, Momen Kapolda Kepri dan Wali Kota Batam Sambut Buruh dengan Tumpeng

Ada sekitar lima gerobak roti dan empat gerobak es cincau hijau yang ditempatkan di lokasi demo.

Usai pembacaan orasi, para peserta demo langsung mengerubuni gerobak-gerobak tersebut.

Gerobak yang menjual roti adalah yang paling diminati, tak sampai berapa lama, roti-roti yang disimpan di situ sudah ludes diambil peserta demo buruh.

"Alhamdulillah, roti-roti kami sudah diborong sama kawan buruh, jadi langsung habis," ujar seorang pedagang roti.

Ia mengaku sangat bersyukur dagangannya dipilih menjadi salah satu gerobak penyedia makanan gratis bagi para buruh.

Dengan demikian, ia bisa ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Buruh tahun ini, serta mendapat rezeki tak terduga.

Ramainya gerobak roti dan es cincau dikerubungi pembeli, tidak membuat pedagang lainnya gigit jari.

Sebab, beberapa saat usai pemotongan tumpeng, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, beserta jajarannya, kemudian menghampiri satu per satu pedagang kaki lima yang sudah mangkal di pinggir jalan tersebut.

Pedagang Kerak Telor Berkah, Sri Purnamasari, turut merasakan berkah dari kehadiran Wali Kota Batam ke lapaknya.

Ia menceritakan, Rudi menanyakan padanya berapa harga total seluruh porsi kerak telor yang biasa ia jual.

Sri menjawab, Rp 2,5 juta.

"Alhamdulillah, Pak Wali bersedia membayar Rp 2,5 juta untuk semua porsi kerak telor yang kami jual. Jadi, kami bisa membagikannya secara gratis ke para buruh," ujar Sri.

Ia mengaku sangat terharu dan tidak menyangka akan mendapat rezeki bagai durian runtuh di siang bolong ini.

Perempuan yang sudah berjualan kerak telor selama 7 tahun ini, mengaku baru kali ini mengalami peristiwa yang tak terduga ini.

Selama ia berjualan, kerak telor yang dijualnya seharga Rp 15 ribu per porsi itu tidak setiap hari habis.

Pada momen demo Hari Buruh ini, Sri juga mengajak anaknya untuk membantunya berjualan aneka minuman dingin.

Lapak minuman dingin yang dijaga anaknya juga mendapat berkah, dengan diborong oleh pejabat daerah senilai Rp 1 juta.

"Saya sangat bersyukur, mungkin ini berkat doa anak saya yang satu lagi. Kemarin dia kecelakaan dan tidak bisa berjualan. Dia sempat berucap, semoga jualan mamak laku hari ini, ternyata benar, alhamdulillah," ujar Sri.

Hal yang sama juga dirasakan pedagang es krim keliling, Riki. Ia mengaku sengaja datang ke sini karena mendengar informasi akan ada demo di depan Kantor Wali Kota Batam.

Riki pun berniat mencari peluang rezeki dari keramaian yang ada di lokasi.

"Saya nggak nyangka dagangan saya bakal diborong. Awalnya saya lihat pak Wali datangi satu per satu pedagang di sini. Akhirnya saya kejar salah satu pejabat yang ada di situ supaya beli dagangan saya. Alhamdulillah, Pak Sekda (Sekretaris Daerah, Jefridin) bersedia memborong semuanya," jelas Riki.

Es krim dagangan Riki diborong seharga Rp 600 ribu.

Menurut Riki, memang segitulah kira-kira uang yang biasa ia peroleh jika dagangannya habis terjual.

Namun, tidak setiap hari dagangan Riki habis dibeli, kadang-kadang, ia harus pulang dengan kondisi kaleng es krim masih setengah penuh.

Berkat diborong pejabat, Riki pun akhirnya dapat membagi-bagikan es krimnya gratis kepada para buruh di lokasi.

Ia tampak kewalahan terus menerus menciduk es krim dari kaleng untuk dibagikan kepada para pembeli yang mengantre.

Gerobak es krim Riki sangat ramai dikerubungi pembeli.

"Saya agak kewalahan, baru kali ini ramainya seperti ini," ujar Riki yang sudah dua tahun berjualan es krim ini. (*)

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved