DPRD Natuna Apresiasi Kinerja PDAM Tirta Nusa Antar Air Bersih ke Rumah Warga

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Ketua Komisi III DPRD Natuna, Erwan Haryadi mengapresiasi kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa, dalam menghadapi kemarau panjang yang melanda Natuna sejak beberapa bulan lalu.

Seperti diketahui, kemarau panjang melanda ibukota Kabupaten Natuna, Ranai dan sekitarnya sejak beberapa bulan lalu.

Hal tersebut mengakibatkan kekeringan bahkan kebakaran hutan dan lahan.

Meskipun demikian, PDAM Tirta Nusa sebagai badan usaha milik daerah tetap melayani dan memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Bahkan PDAM Tirta Nusa memberikan jasa layanan antar air bersih menggunakan mobil tanki hingga ke rumah warga.

Erwan menegaskan, apresiasi itu patut disampaikan kepada PDAM Tirta Nusa Natuna, lantaran perusahaan ini terbilang berhasil mendistribusikan air dalam konidisi yang parah seperti yang terjadi sekarang.

Menurut Erwan, sedikitnya terdapat dua tantangan sangat berat yang dihadapi oleh PDAM saat ini.

Tantangan itu berupa turunnya debit air yang sangat signifikan. Hal ini sebagai dampak dari terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan.

Kemudian tantangan kedua berupa tidak memadainya infrastruktur dan sarana prasana yang dimiliki oleh PDAM untuk menunjang kelancaran suplay air kepada masyarakat.

"Tapi walaupun begitu PDAM sekarang masih terus bisa mengalirkan air ke kita, meskipun gilir-giliran. Ini menurut kami yang patut diapresiasi," ucap Erwan.

Dulu, kata Erwan menututkan, pada tahun-tahun sebelumnya kinerja PDAM tidak sebagus tahun ini, lantaran sebelumnya di beberapa wilayah yang ada di Ranai sampai berbulan-bulan tidak dialiri air bersih.

Baca juga: PDAM Tirta Nusa Natuna Gandeng PT Pos Indonesia, Permudah Bayar Tagihan Air Warga

Padahal kondisi cuaca yang terjadi sekarang tidak kalah parah jika dibandingkan dengan yang dulu. Begitu juga dengan sarananya tidak jauh berbeda dengan yang sekarang.

"Nah, Kalau saat ini kan masih ada airnya ngalir, meskipun sekali tiga hari ngalirnya," ungkapnya.

Dengan demikian ia menekankan kepada pemerintah agar mensuport PDAM Tirta Nusa Natuna dengan langkah dan mekanisme yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tapi di lain sisi Erwan mengaku, Pemerintah Kabupaten Natuna juga memiliki perhatian yang tinggi terhadap kebutuhan dasar masyarakat Natuna.

"Buktinya Embung Sebayar juga sudah terbangun. Itu kan untuk air bersih kita semua di sini. Itu tinggal kita nunggu pengoperasiannya saja. Mudah-mudahan secepatnya dapat digunakan," sebutnya.

Terakhir ia mengajak masyarakat, terutama sekali warga Kota Ranai dan sekitarnya agar besyukur dan sekaligus bersabar dengan keadaan yang ada saat ini.

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, PDAM Tirta Nusa Fokus Benahi Internal dan Eksternal

"Karena kita mau apa lagi, keadaan alam lagi seperti ini. Mudah-mudahan berkat syukur dan kesabaran kita, keadaan ini segera membaik," ujarnya.

Di tempat terpisah, Bupati Natuna Wan memaparkan bahwa, persoalan air bersih menjadi skala prioritas pembangunan di tahun 2024.

Pihaknya kini terus melakukan koordinasi ke pemerintah pusat dan pihak BWS yang bertanggung jawab membangun Embung Sebayar beserta jaringan pipanya.

"Alhamdulillah Embung Sebayar bisa dikatakan saat ini sudah selesai, tapi ini belum bisa digunakan. Sebab jaringan pipanya belum selesai dibangun," kata Bupati Natuna.

Menurutnya, pembangunan jaringan pipa untuk mengalirkan air bersih dari Embung Sebayar akan mengcover seluruh Pulau Bungurun Besar.

Sehingga pembangunannya akan memakan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Bahagia Karyawan PDAM Tirta Nusa Natuna di Akhir Tahun, Terima Gaji 2 Bulan Sekaligus

Maka dari itu Bupati Wan Siswandi meminta kepada pihak kementerian dan BWS agar membangun jaringan pipa air di wilayah Kota Ranai dan sekitarnya terlebih dahulu.

"Yang penting sekarang ini, bagaimana air bisa mengalir lancar di wilayah Ranai saja dulu. Baru kemudian sampai ke Batubi dan Kelarik," ucap Wan Siswandi.

Kemudian, Bupati Natuna juga meminta kepada masyarakat Natuna khususnya yang terdampak kemarau panjang agar tetap bersabar, bersyukur dan memanfaatkan air dengan bijak.

"Jika tidak ada air hubungi PDAM agar diantarkan airnya menggunakan mobil tangki," jelasnya. (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News