BERITA KRIMINAL

Bocah 5 Tahun di Medan Dibunuh Ayah Tiri, Kasus Baru Terungkap Setahun Kemudian

Ardziki Pratama Nasution, bocah 5 tahun di Medan, tewas dibunuh ayah tirinya pada 2023. Namun kasus pembunuhan ini baru terungkap 1 tahun kemudian

Editor: Dewi Haryati
shutterstock/tribunlampung
PEMBUNUHAN - Ilustrasi pembunuhan. Bocah 5 tahun di Medan tewas dibunuh ayah tirinya. Kasus pembunuhan baru terungkap setahun kemudian pada Mei 2024 

MEDAN, TRIBUNBATAM.id - Malang menimpa bocah 5 tahun di Medan, Sumatera Utara bernama Ardziki Pratama Nasution (5). Korban tewas dibunuh ayah tirinya. Sedangkan ibu kandungnya ikut membuang jasad korban ke tempat lain.

Sebenarnya kasus pembunuhan ini terjadi pada 9 Maret 2023 lalu. Namun baru terungkap setahun kemudian tepatnya pada awal Mei 2024.

Itu setelah ayah kandung korban Riski Kurniawan Nasution (28) mendapat kabar anaknya telah meninggal dunia dari sepupu mantan istrinya. Namun tak diketahui persis penyebabnya saat itu. Adapun ayah kandung korban berada di Jakarta.

Karena mengetahui ada yang tak beres dengan kasus meninggalnya sang anak, Riski bertolak ke Medan. Dan mendapat fakta, kalau anaknya tewas dibunuh Muhammad Baginda Siregar (28)--suami kedua mantan istrinya, Ardila Hakim (26).

Baca juga: Pembunuhan di Karimun Kepri Diduga Libatkan Oknum TNI, Karbini Terngiang Sosok Halimah

Awalnya, kata Riski, pada 1 Mei 2024 ia mendapat kabar dari sepupu mantan istrinya kalau anaknya sudah meninggal dunia. Namun saat itu belum jelas meninggal kenapa.

Lantas ia mencari tahu kebenarannya melalui ibu dan kakaknya, karena kebetulan Riski bekerja di Jakarta. Tiga hari berselang, tepatnya 3 Mei, barulah mantan istrinya Ardila Hakim menghubungi Riski dan ngaku kalau anak mereka sudah meninggal dunia.

Namun saat itu, Ardila berbohong. Ia menyebutkan korban meninggal karena sakit kejang akibat demam tinggi. Disebut Ardila, jasad korban dimakamkan di sekitaran Kampung Kolam, Deli Serdang.

Tidak percaya begitu saja, Riski kembali mencari tahu melalui sepupu mantan istrinya dan mendapat kabar kalau anaknya tewas dibunuh suami kedua mantan istrinya.

"Kemudian dia bilang anak kami meninggal karena step dan dikubur di kampung kolam. Setelah itu sudah cerita, sebenarnya saya sudah tahu kebenarannya bagaimana. Tapi saya pancing dia coba cerita dan supaya dia ketemu dengan keluarga saya, kakak saya," ungkap Riski, saat diwawancarai di kediamannya di Jalaj Eka Budi, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (11/5/2024) siang.

Setelah mendapat kabar dari Ardila kalau anak mereka tewas akibat demam tinggi, Riski mencoba membujuk supaya mantan istrinya mau bertemu dengan kakaknya di Polsek Medan Timur.

Kemudian Ardila mendatangi mantan kakak iparnya dan di sinilah terungkap kalau Ardziki Pratama Nasution tewas dibunuh bapak tirinya sejak 9 Maret 2023 lalu. Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah pelaku, Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Saat ini polisi telah mengamankan tiga orang terkait kematian bocah malang itu. Berawal dari Ardila Hakim yang menyerahkan diri ke polisi pada Senin, 6 Mei 2024 lalu buka suara terkait kematian anak kandungnya.

Dari situ polisi bergerak menangkap Muhammad Baginda Siregar--pelaku yang membunuh korban dan Raj Samjani Siregar (24), adik pelaku yang ikut serta membuang mayat bocah malang itu dari Kota Medan ke Jalan Lintas Sipirok, Desa Pansur Napitupu, Kecamatan Siatas Barita.

Baca juga: Kronologis 4 Anak Dibunuh Oleh Ayah Kandungnya Ketika Ibu Dirawat di Rumah Sakit

Riski bercerita, mengapa mantan istrinya yang ikut membuang jasad korban mau menyerahkan diri ke polisi. Dari pengakuan Ardila yang diterima Riski, sejak 3 hari sebelum menyerahkan diri, kamar indekos-nya seperti ada yang mengetuk.

Begitu pintu kamar dibuka dan dilihat keluar, tak ada orang sama sekali. Sementara itu, Ardila juga merasa dihantui bayang-bayang anaknya yang sudah tewas dibunuh suami keduanya dan mereka buang pada 2023 silam.

Ditambah ia pun tak tahan lagi dengan perlakuan suami keduanya itu.

"Aku gak tahan sama laki-laki itu dan 3 hari belakangan merasa dihantui gitu. Pintu kos ada yang ngetuk setiap malam dan gak ada orang," kata Riski menirukan ucapan mantan istrinya.

Diketahui, Ardila Hakim menyerahkan diri ke Polda Sumut pada Senin 6 Mei lalu dibawa oleh Riski Kurniawan Nasution setelah mengaku anak mereka tewas dibunuh dan dibuang ke Tapanuli Utara.

Kronologi Pembunuhan

Kematian korban berawal saat tersangka Muhammad Baginda Siregar mendengar aduan dari korban--anak tirinya, kalau sang istri Ardila Hakim, ibu kandung korban kerap melakukan video call dengan pria lain.

Kemudian tersangka Baginda memanggil Ardila, untuk menanyakan kebenaran yang disampaikan korban.

Di sini Ardila Hakim tak mengakui dirinya kerap video call dengan pria lain, hingga akhirnya keduanya cekcok. Lalu tersangka Baginda Siregar emosi, malah memukul korban pada bagian matanya hingga berdarah.

"Dikarenakan korban menceritakan kepada ayah tirinya bahwa ibunya sering melakukan video call kepada pria lain. Tetapi Ardila tidak mengakui sehingga membuat Baginda emosi dan kemudian memukul hingga berdarah di bagian mata," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono.

Belum puas memukul balita 5 tahun yang merupakan anak tirinya, tersangka Baginda membanting korban sebanyak 2 kali, lalu menginjaknya hingga korban tak bergerak.

Karena melihat korban tak bergerak, tersangka utama panik dan menyuruh Ardila memberi pertolongan dengan cara napas buatan ke korban. Sayangnya korban tidak bernyawa lagi.

Baca juga: Ayah Bunuh Anak, Pelaku Marah Karena Korban Pulang Mabuk Ancam Adik Pakai Pisau

"Melihat korban tak bergerak pelaku panik dan menyuruh ibu korban memberikan pertolongan dengan cara membuat bantuan pernapasan, tetapi tidak tertolong," sambungnya.

Melihat anaknya tewas, ibu kandung korban Ardilla membawa mayatnya ke kamar lalu menutupinya dengan selimut.

Di sinilah kemudian muncul niat keduanya untuk membuang mayat balita tersebut.

Tersangka utama, Muhammad Baginda Siregar menghubungi adiknya bernama Raj Samjani Siregar supaya menyewa mobil menuju ke Tapanuli Utara untuk membuang mayat.

Pada 9 Maret 2023 sekira pukul 21:00 WIB, ketiga tersangka Muhammad Baginda Siregar (ayah tiri korban), Ardila Hakim (ibu kandung korban) dan Raj Samjani (adik Baginda) berangkat dari Kota Medan ke Tapanuli Utara menggunakan mobil sewaan.

Pada pukul 02:00 WIB tiga tersangka tiba ke Jalan lintas Sipirok, Desa Pansur Napitupu,

Kecamatan Siatas Barita dan membuang mayat balita tersebut.

Setelah membuang mayat, mereka pun kembali pulang ke rumah.

"Setelah selesai membuang mayat korban ke tiga pelaku kembali ke rumah."

6 Bulan Jasad Korban di RS Bhayangkara

Polda Sumut menyatakan, jenazah Ardziki Pratama Nasution (5) warga Kota Medan yang jadi korban pembunuhan ayah tiri bernama Muhammad Baginda Siregar dan dibuang ke Tapanuli Utara sudah dimakamkan.

Pemakaman dilakukan pihak RS Bhayangkara TK II Medan setelah 6 bulan berada di RS. Jasad korban ditemukan pada 15 Maret 2023 dan dibawa ke RS untuk diautopsi. Namun tak ada keluarga yang datang hingga kurang lebih enam bulan lamanya.

"Mayat berada di Rs Bayangkara Tingkat II selama 6 Bulan. Dikarenakan tidak ada warga ataupun keluarga yg menjemput, kemudian dikebumikan oleh pihak rumah sakit Bayangkara tingkat II Medan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Jumat (10/5/2024). (Tribun-Medan.com)

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Buang Jasad Anak Kandung yang Dibunuh Suami ke 2, Sang Ibu Ardila Ngaku Dihantui, Pintu Diketuk

Baca berita lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved