POLEMIK TEMBESI TOWER BATAM

BREAKING NEWS - DPRD Batam Datangi Kampung Tembesi Tower, Warga Kaget Ada Buffer Zone

Sidak DPRD Batam ke Kampung Tembesi Tower bersama sejumlah instansi sempat debat alot setelah warga mengetahui ada buffer zone 10 meter.

TribunBatam.id/Aminuddin
TEMBESI TOWER BATAM - Sidak tim saat mendatangi Kampung Tembesi Tower, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (14/5/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Saling debat terjadi saat inspeksi DPRD Batam bersama Satpol PP Batam dan Ditpam BP Batam terkait persoalan jalan depan Kampung Tembesi Tower.

Beberapa warga merasa jengah dengan beberapa penjelasan petugas terutama dari bagian pertanahan.

Hal ini setelah petugas pertanahan menyebutkan adanya buffer zone 10 meter.

Warga yang mendengar itu gusar sebab keberadaan buffer zone baru mereka dengar pas ada sidak DPRD Batam.

"Buffer zone itu ada kalau lahan itu kosong atau lahan itu milik pemerintah. Pertanyaan kemudian, kalau lahan tersebut sudah dihuni warga selama kurang lebih 26 tahun, bagaimana?" kata Erik, seorang warga Tembesi Tower di tengah diskusi di bawah kanopi, Selasa (14/5/2024).

Petugas direktorat yang hadir pun mengungkapkan, ia tidak begitu paham sejarah lahan di depan kampung Tembesi Tower tersebut.

Ia hanya diberitahu bahwa pada proyek jalan di Jalan R Soeprapto ada buffer zone.

Mereka menunjukan sketsa lahan dimana di dalamnya terdapat titik buffer zone 30 meter.

"Itu lokasinya di ujung bundaran (Bundaran Trans Barelang), itulah kenapa ROW disebutkan ada yang 115, 130. Larena semakin ke sini (dari bundaran ke kampung Tembesi Tower) semakin mengecil," ucapnya.

Ia menjelaskan jika ada alasan kenapa badan jalan berbeda dengan ROW jalan.

Perwakilan petugas pertanahan yang hadir pada sidak tersebut menyebut jika ROW tetap 100.

"Namun yang djmaksudkan badan jalan itu termasuk buffer zone 30 meter," katanya.

Baca juga: Curahan Hati Warga Tembesi Tower Batam Kepri Hadapi Bayang-bayang Penggusuran

Petugas pengamanan yang mendampingi sidak pun meminta beberapa warga agar tenang dulu, jangan terbawa emosi.

Ketua DPRD Batam, Nuryanto yang hadir dalam pertemuan itu sampai turun naik bukit untuk mencari kesesuaian ukuran yang akan terdampak proyek.

Cak Nur, sapaan Nuryanto menjanjikan, permasalahan antara warga dan pemerintah akan dicarikan jalan keluarnya.

Ia meminta pemerintah perlu memberikan penjelasan yang lebih transparan mengenai alasan perubahan yang terjadi.

Terutama pada bagian ROW yang terdampak pada permukiman warga di Tembesi Tower.

Baca juga: Kisah Warga Tembesi Tower, Bertahan Dalam Rumah Meski Kondisi Banjir Sepinggang

Hal itu karena ada beberapa tik ROW yang tidak simetris.

"Di hulu 100, di hilir 100, di tengah-tengah malah kelebihan, nah ini bagaimana. Ini yang perlu dijelaskan pemerintah ataupun BP Batam,"katanya.

Sidak yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB itu turut dihadiri Direktorat Pertanahan dan Dinas Bina Marga Kota Batam. (TribunBatam.id/Aminuddin)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved