PMI ILEGAL DI BATAM
Cerita PMI Ilegal Dibuang ke Pulau Kosong, Dipaksa Matikan HP Hingga Diturunkan di Perairan
Ditinggal di Pulau Kosong pada Senin dini hari ditengah gelapnya malam dan dinginnya udara saat itu membuatnya khawatir akan nasibnya nanti seperti ap
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dibalik evakuasi yang telah dilakukan TNI AL Lantamal IV Batam, ada rasa senang dan rasa syukur amat mendalam dari para pekerja migran Indonesia (PMI) Ilegal yang ditelantarkan di Tanjung Ancang, Pulau Ngenang, Nongsa Kota Batam.
Ditinggal di Pulau Kosong pada Senin dini hari ditengah gelapnya malam dan dinginnya udara saat itu membuatnya khawatir akan nasibnya nanti seperti apa.
Dendi, pria asal Lombok ini mengaku sempat cemas karena disuruh turun oleh awak kapal yang tak ia kenali ke sebuah pulau.
"Saya tidak tahu dan enggak kenal itu tekong atau siapa, tiba-tiba saja disuruh turun. Dia bilang, nanti ada yang jemput. Udah itu saja," ujar Dendi kepada Tribun Batam.
Pria 37 tahun ini juga menurutkan dia diturunkan di daratan tidak seperti rekannya yang lain.
"Kalau saya didaratan. Saya enggak kenal sama mereka juga. Tahu-tahu kami di evakuasi. Dan kenal juga disini," imbuhnya.
Rasa senang tentu menyelimuti mereka, namun yang disesalkan adalah tindakan yang mereka ambil dapat membahayakan nyawanya.
"Bersyukur pastinya karena sudah di evakuasi. Intinya jelas kami akan bertemu keluarga, tak menyangka saja kalau diturunkan di Pulau yang enggak ada orang kayak gitu," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS, TNI AL Selamatkan 16 PMI Ilegal, Diturunkan di Pulau Acang Nongsa
Ditanya darimana dirinya bisa mengenal orang yang dapat mengantarkannya pulang ke Indonesia, dia tak mengenal orang tersebut.
"Saya dapat info dari kawan saya. Kata kawan saya dia kenal orang yang bisa mulangin saya. Tapi bayarnya agak mahal, kami pun komunikasi cuma dari pesan SMS, tidak telfon atau pakai WA," tutur Dendi.
Dia menyampaikan ia membayar uang sebesar 3000 RM atau hampir Rp 11 juta untuk akomodasi pemulangan hingga ke Lombok.
"3000 RM itu sudah semuanya (include) sampai perjalanan ke Lombok sana," katanya.
Kemudian, disinggung apakah ada foto atau ciri-ciri dari tekong yang membawanya tersebut ia menggelengkan kepala.
"Kami sebelum naik kapal sudah diminta untuk matikan handphone kami. Tak boleh main hp. Keluarga juga tidak tahu saya akan pulang," jawabnya.
Pria kelahiran Selong, Lombok Timur, NTB ini telah 2 kali datang ke Malaysia untuk bekerja, dan ini merupakan pertama kali ia menggunakan cara ilegal.
Baca juga: Sudah 8 Kali Antarkan CPMI Non Prosedural, Tekong PMI Ilegal Kini Ditangkap Polisi
"Tahun 2019 sudah pernah ke Malaysia, kerja disana jalur resmi. Gajinya dibawah ini, dan proses keberangkatannya hampir 2 tahun lamanya. Saya pulang dan 2022 saya kesana lagi. Yang ini saya ditawari kawan-kawan di Kampung, gajinya lumayan bisa sampai Rp 8 juta lebih perbulan, namun ya itu ilegal," kata Dendi.
Dari pengakuannya, bapak 2 anak ini bekerja sebagai kuli di perkebunan sawit milik seorang pengusaha sawit di Malaysia.
"Enggak tahu nama aslinya, saya panggilnya datuk aja. Ini sudah berjalan 1.5 tahun disana," kata Dendi.
Sementara itu, masih dilokasi yang sama Rijal mengatakan bahwa dirinya diturunkan diperairan.
"Iya saya yang penting selamat dulu, baju tas basah. Diturunkan bukan di daratan. Ditepian gitu masih ada airnya semeter lah kira-kira," kata Rijal.
Ia menuturkan kapal yang mengangkutnya memiliki 2 mesin, "kalau saya enggak salah liat ada 2 mesin, 200 pk," tambah Rijal.
Untuk biaya pemulangan, pria yang juga berasal dari Lombok ia mengatakan bahwa dirinya dipatok 3300 RM.
Pengakuan lain datang dari Suparman, dia memilih untuk pulang ke Tanah air karena orang tuanya tengah sakit.
"Sudah bekerja 5 tahun di Malaysia, ini pulang karena ibu saya sakit. Dulu masuk jalur legal, karena long stay jadi pulangnya ini terpaksa pakai jalur ilegal," kata Suparman.
Dalam kasus ini, sebanyak 16 pekerja migran Indonesia yang pulang jalur non prosedural ini telah diserahkan TNI AL Lantamal IV Batam kepada BP3MI untuk dipulangkan ke daerah masing-masing. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita lainnya di Google News
Cerita BP3MI Batam Cegah Warga Sangihe Jadi Korban TPPO Tujuan Malaysia |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Tersangka PMI Ilegal di Batam, Atur 8 Warga Asal Bau-Bau Tujuan Malaysia |
![]() |
---|
Hendak Berangkatkan Tiga Calon PMI Secara Ilegal, Pelaku SNI Ditangkap di Sagulung |
![]() |
---|
Baharkam Polri Gagalkan Pengiriman Lima Calon PMI Ilegal ke Malaysia lewat Batam |
![]() |
---|
Kasus PMI Ilegal di Batam Tujuan Abu Dhabi, Polisi Buru Pengurus 7 Calon TKI Nonprosedural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.