Toteles Bakehouse, UMKM Kepri Jadi Juara 1 Lomba Wirausaha Muda Syariah dari BI Kepri

Risyanto mengungkapkan, salah satu hal penting yang mendorong bisnisnya menjadi semakin besar, adalah dengan memiliki visi dan misi dalam berusaha.

TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami
Owner Toteles Bakehouse, Risyanto, menerima plakat juara dalam event Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2024. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - UMKM asal Kepulauan Riau, Toteles Bakehouse, memenangkan posisi Juara 1 Lomba Wirausaha Muda Syariah, yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPwBI Kepri) dalam rangka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2024, pada Rabu (29/5/2024).

Toteles menempati posisi teratas, disusul oleh Songket Pash yang menjadi binaan KPwBI Sumatera Selatan sebagai Juara 2, dan CV Hidro Sinergi Utama binaan KPwBI Sumatera Utara.

Usaha jajanan pasar ini sudah memiliki lima toko cabang, empat di antaranya berlokasi di Batam, dan satu di daerah Jawa.

Nama Toteles Bakehouse sudah santer terdengar di kalangan para kue dan pecinta jajanan pasar.

Tidak hanya jajanan basah seperti lemper, Toteles Bakehouse juga menjual aneka kue brownies, tart, bolu, dan frozen food.

Melihat kesuksesan Toteles Bakehouse saat ini, sang Owner, Risyanto, tidak menyangka sebelumnya usahanya akan menjadi besar.

Sebelumnya, pada tahun 2015, ia nekad memulai usahanya dengan berjualan donat kentang di pinggir jalan. 

Baca juga: MAN Insan Cendekia Batam Pemenang Pertama Lomba Cerdas Cermat Ekonomi Syariah dalam FESyar Sumatera 

Baca juga: Pameran FESyar 2024 Diikuti 112 UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Regional Sumatera

Lapak donat kentang yang ia dirikan hanya berupa gerobak kecil.

"Dulu saya jualan donat kentang di pinggir jalan, Alhamdulillah, sekarang sudah punya lima cabang," ujar Risyanto.

Bermula dari pembuatan aneka kue rumahan (homemade), kini Toteles Bakehouse memproduksi dagangannya dengan menggunakan mesin, sehingga rasa dan bentuknya konsisten.

Di tahun 2024, Toteles Bakehouse membuka pabrik di kawasan industri. 

Dengan mengandalkan mesin pabrik, Toteles Bakehouse kini mampu memproduksi sampai 20 ribu pcs kue dalam sehari.

Sementara, di tahun 2021, brand bakery ini hanya mampu memproduksi sekitar 2.000 pcs per hari.

Omset yang diraup brand ini pun semakin meningkat, sehingga saat ini, bisa mencapai Rp 25 juta per hari.

Risyanto mengungkapkan, salah satu hal penting yang mendorong bisnisnya menjadi semakin besar, adalah dengan memiliki visi dan misi dalam berusaha.

Ia memperbaharui visinya setiap dua tahun sekali.

Dari visi tersebut, pengusaha dapat menentukan misi apa yang akan dilakukan untuk meraih target yang ditetapkan.

"Prinsip kami juga adalah, tidak hanya berjualan kue, tapi juga memberikan solusi kepada pelanggan," ujar Risyanto.

Contohnya, pada masa pandemi Covid-19 lalu, Toteles Bakehouse justru sukses membuka cabang baru.

Pasalnya, brand yang identik dengan jajanan pasar ini mengeluarkan produk baru yaitu frozen food.

Keluarnya produk frozen food ini bukan tanpa sebab. Risyanto melihat peluang bisnis frozen food yang menjanjikan, melihat banyak permintaan makanan frozen selama pembatasan aktivitas masyarakat saat pandemi.

"Saat pandemi, orang-orang tidak keluar rumah, makanya mereka banyak yang memilih menyetok makanan frozen food. Itu salah satu inovasi kami dalam melihat peluang pasar," ujar Risyanto.

Toteles Bakehouse juga membuat inovasi frozen food untuk berbagai jajanan pasar.

Contohnya, lemper, yang ternyata bisa dibekukan untuk kemudian dimasak kembali sebagai produk yang siap saji.

Dengan demikian, Toteles Bakehouse mampu menjawab pesanan dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang terbatas.

"Alhamdulillah, jajanan pasar sekarang bisa naik kelas, bahkan merambah pasar mancanegara. Seminggu sekali atau di hari-hari besar, biasanya kami juga kirim produk ke Singapura," jelas Risyanto.

Ia juga menyoroti pentingnya pemasaran secara digital dalam mendorong suksesnya bisnis UMKM. Toteles Bakehouse sendiri memaksimalkan setiap media sosial yang ada seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan lain-lain, untuk memasarkan produknya.

Untuk pemasaran digital, brand ini menyediakan budget sampai Rp 20 juta per bulan.

Toteles Bakehouse juga berupaya agar kehadirannya dapat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Brand ini bekerja sama dengan para petani lokal untuk memasok beberapa bahan yang dibutuhkan untuk produksi, seperti daun pisang, cabai, dan lain sebagainya.

Dalam sehari, Toteles Bakehouse bisa membutuhkan sampai 50 kilogram daun pisang untuk produksinya.

"Kami menargetkan, usaha kami terus berkembang, sehingga tahun 2025 sudah bisa go nasional," tambah Risyanto. (*)

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved