LINGGA TERKINI
Senyum Semringah 74 Siswa SD dan SMP IT di Lingga Kepri Ikut Wisuda Tahfidz
Mengenakan busana serba putih, 74 siswa SD dan SMP IT Insan Cendikia Dabo Singkep di Lingga senyum semringah jalani wisuda tahfidz di Gedung Nasional
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Zaskia menuturkan, orangtuanya memang merantau ke Daik, Kabupaten Lingga.
Baca juga: Momen Haru saat Siswa Lingga Wisuda Tahfidz, Pasang Mahkota dan Cium Tangan Ibu
"Memang tiap hari mengulang hafalan, selepas pulang sekolah di Muqim (asrama-red) menghafal pada sore, habis Maghrib, dan Subuh," ungkap Zaskia saat diwawancarai Tribunbatam.id.
Dirinya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik di tahun ini.
Zakia merasa sekolah di SMPIT sangat menyenangkan baginya selama ini, sehingga ia bisa belajar dengan giat.
"Alhamdulillah saya mendapat lulusan terbaik dengan hafalan 7 juz Al-Qur'an dan Tasmi' nya 4 juz," ungkapnya.
Ia pun menyebut, selepas kelulusan ini, dirinya akan kembali melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren di Tanjungpinang.
Zaskia dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ustaz dan Ustazah yang membimbing dan mendidiknya, sehingga menjadi penghafal Al-Qur'an.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Melayu Cendikia SIT, Ummi Fathul Jannah mengatakan, dalam proses pembelajaran, pada pagi hari siswa mulai belajar Al Qur'an setelah salat Dhuha.
"Kami memang ada metode Wafa, jadi sebelum hafalan, mereka memperbaiki dulu Makhrijul huruf (penyebutan bacaan Qur'an-red) dari Wafa 1 sampai 6," ungkapnya.
Jika sudah melewati metode Wafa, para siswa akan melakukan kegiatan Tasmi', yakni kegiatan kelulusan Tahfidz, Qur'an yang ditandai dengan memperdengarkan bacaan Al Quran tanpa kesalahan di hadapan para penguji.
"Dalam sebulan ada 2 atau 3 kali Tasmi'," imbuhnya.
Ummi Fathul menerangkan, target dari sekolah bagi SDIT sebanyak 2 juz dan SMPIT sebanyak 3 juz.
Ketua Yayasan Melayu Insan Cendikia Dabo Singkep ini berharap, agar anak-anak tidak hanya sekedar menghafal, tapi menjiwai dan mengamalkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
"Jadi kalau kita hafidz atau hafidzah harus menunjukkan akhlak yang baik, jangan sekedar hafal aja. Baik pergaulannya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana dengan orangtuanya, gurunya, kawan-kawannya," tutur Ummi Fathul.
"Di sekolah ini kami mengutamakan akhlaknya," imbuhnya.
Ia juga berharap, para tenaga pendidiknya juga bisa menjadi suritauladan bagi siswa.
Ummi Fathul juga bersyukur, peran orangtua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah Insan Cendikia sangat bagus.
"Mereka tetap memantau bagaimana anaknya belajar, ya guru dan orangtua saling bekerja sama," tambahnya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warisan Budaya Hidup di Pantai Sergang Lingga, Permainan Belon Semarakkan HUT ke 80 RI |
![]() |
---|
37 Pelajar SMAN 1 Kepulauan Posek Lingga Dapat Binaan Mental dan Wawasan Kebangsaan |
![]() |
---|
Lampu Penerangan Jalan Singkep Selatan di Lingga Minim, Warga: Bisa Membahayakan Pengendara |
![]() |
---|
Pasar Pangan Murah Kembali Hadir di Lingga, Segini Harga Sembako |
![]() |
---|
Akhirnya Kadishub Lingga Ungkap Penyebab Truk Terguling di MB Roro Jagoh, Ternyata Over Kapasitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.