BERITA SINGAPURA

Singapura Berupaya Keras Bersihkan Tumpahan Minyak Akibat Tabrakan Kapal

Otoritas Singapura berupaya keras membersihkan tumbahan minyak akibat tabrakan kapal di Terminal Pasir Panjang

facebook/Desmond Lee
PEMBERSIHAN - Pemerintah Singapura berupaya membersihkan tumpahan minyak akibat tabrakan kapal 

SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Otoritas Singapura berupaya keras membersihkan tumbahan minyak akibat tabrakan kapal di Terminal Pasir Panjang.

Tumpahan minyak menyebar cepat ke perairan Changi. 

Kejadian bermula saat kapal keruk berbendera Belanda Vox Maxima menabrak kapal bunker berbendera Singapura  Marine Honor, di Terminal Pasir Panjang, Jumat (14/6/2024).

Tabrakan mengakibatkan salah satu tangki minyak Marine Honor pecah.

Minyak hitam pun bocor ke laut. 

Penduduk dan pengunjung ke daerah yang terkena dampak mengatakan adanya “bau minyak yang menyengat” setelah kejadian tersebut.

Pihak berwenang terus berupaya membersihkan tumpahan minyak.

Pada tanggal 17 Juni, sekitar 1.500m boom telah dikerahkan untuk menahan tumpahan minyak.

Baca juga: Singapura Urutan Kedua Kota Termahal di Dunia Di Bawah Hong Kong

Pemerintah juga memasang tambahan boom 1.600m di beberapa pantai di Pulau Sentosa dan Cagar Alam Labrador pada 18 Juni 2024 serta di Kepulauan Selatan.

Pembersihan minyak dilakukan oleh  Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura, Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA), Dewan Taman Nasional (NParks), Badan Air Nasional PUB, Sentosa Development Corporation dan Badan Pangan Singapura.

Boom juga telah dipasang di sepanjang pantai East Coast Park yang terkena dampak buruk.

Mereka juga akan ditempatkan di Changi Timur sebagai tindakan pencegahan.

“Sebagian minyak telah terlihat di Changi hari ini,” kata pernyataan bersama tersebut, seraya menambahkan bahwa gelombang penyerap minyak telah dikerahkan terlebih dahulu di kawasan sensitif keanekaragaman hayati di Lahan Basah Chek Jawa di Pulau Ubin, Taman Pulau Coney, dan Taman Pasir Ris.

N. Sivasothi, dosen senior di National University of Singapore, mengatakan pergerakan minyak menuju perairan timur Singapura merupakan hal yang wajar, mengingat musim muson barat daya saat ini dengan angin bertiup dari selatan.

“Ini masih meresahkan. Kami tentunya berharap volume minyak telah berkurang secara signifikan oleh tim pembersihan yang bekerja keras untuk menghilangkannya.”

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved