KEBAKARAN DI BINTAN

Tangis Korban Kebakaran di Bintan Rumah Hasil Jerih Payah Hangus Terbakar

Tangis Mimin Alfina, korban kebakaran di Bintan terlihat ketika mengenang rumah hasil jerih payahnya selama 7 tahun hangus terbakar.

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
KEBAKARAN DI BINTAN - Mimin Afrina, korban kebakaran di Bintan menangis mengingat rumah hasil jerih payahnya sejak 7 tahun lalu rusak, Kamis (21/6/2024). 

Di tengah obrolan, putranya itu menangis sembari minta digendong berdiri.

Mimin kemudian mendekapnya.

Air mata keduanya pun tumpah seketika.

Baca juga: Kebakaran di Bintan Hanguskan Gudang Kantor ATR/BPN, Polisi Amankan Rekaman CCTv

Rumah Mimin merupakan rumah permanen, dikelilingi dengan tembok dan plesteran, namun bagian luar belum dicat.

Bagian dalam rumah sudah diberi cat biru.

Rumahnya cukup besar, kurang lebih 10 x 5 meter luasnya.

Pada bagian depan rumah terlihat lebih tinggi dengan dapur yang ada di bagian paling belakang.

Tinggi dapur itu kurang lebih tiga meter dari lantai.

Di hunian itu Mimin dan sang anak angkatnya tinggal.

Baca juga: Kebakaran di Bintan Hanguskan Tiga Hektare Lahan, Api Padam Setelah Dua Jam

Sesekali mantan suaminya yang beberapa tahun resmi cerai itu pulang melihat mereka.

Rumah itu adalah satu-satunya aset yang dimiliki Mimin.

Dia bangun rumah itu dengan susah payah dan waktu yang panjang sekitar setahun lamanya hingga siap.

Uang hasil urut Mimin, dia tabung dan perlahan dia bangun rumah itu tujuh tahun lalu secara bertahap.

Mimin jalani profesi urut sejak lama, dengan jarak urutnya sangat jauh, lingkungan Kota Tanjungpinang dan Tanjunguban dia tempu hanya untuk mendapatkan uang.

"Awalnya saya bangun pondasi terlebih dahulu. Lalu kumpul uang lagi dan dilanjutkan dengan dinding hingga atap sampai selesai," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved