Batam Terkini

Membanggakan, Siswi SMAN 1 Batam Ini Lulus Program Asia Kakehashi ke Jepang

Pelajar kelas XII-IPA ini rencananya akan berangkat ke Jepang pada 21 Agustus 2024 mendatang. Ia akan mengikuti program Asia Kakehashi selama 3 bulan

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Istimewa
Siswa SMAN 1 Batam, Zielza Rambu Tirani didampingi Kepsek Bachtiar dan Waka Kesiswaan, Ida Royani.  

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Zielza Rambu Tirani, siswi SMAN 1 Batam berhasil mengukir  prestasi gemilang dengan lolos dalam Program Asia Kakehashi di Jepang. 

Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Provinsi Kepulauan Riau yang akan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang tahun ini.  

Pelajar kelas XII-IPA ini rencananya akan berangkat ke Jepang pada 21 Agustus 2024 mendatang. Ia akan mengikuti program Asia Kakehashi selama 3 bulan di negeri Sakura. 

Saat ditemui di SMAN1, Rabu (24/7) siang itu Zielza tampak ceria, ia senang berhasil menorehkan prestasi untuk sekolahnya. 

Ia mengungkapkan rasa bahagia atas prestasi yang baru saja ia raih. Orang tuanya mengaku kagum, termasuk sekolah. 

Baca juga: Disdik Kepri Sebut Siswa SMAN 3 Tanjungpinang Digabung ke SMAN 1 Tanjungpinang, Ini Alasannya

Disela kegiatan diwaktu jam sekolah, Zielza meluangkan waktu untuk berbincang santai. Ia lantas menceritakan perjalanan panjangnya hingga berhasil meraih kesempatan emas. 

“Prosesnya panjang dari Agustus 2023 lalu ada seleksi berkas, cek kesehatan sampai membuat essai dua bahasa, saya juga ikut les bahasa Jepang tingkat dasar," ujar Zielza.

Zielza tanpak semringah, ia pun mulai bercerita tengtang proses yang dilewati. Awalnya, kata dia dirinya mendaftar secara mandiri ke program tersebut, karena mendapatkan informasi dari temannya yang juga mengikuti program Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

"Karena yang di Amerika sudah selesai, lalu  dibuka lagi yang di Jepang. Teman saya juga pernah mengikuti pemograman ini di Jakarta. Ketika dibuka saya langsung daftar. Sekolah mendukung dan tidak menghalangi siswanya yang membantu dalam hal kelengkapan dokumen, mengeluarkan surat rekomendasi," kata dia. 

Baca juga: Profil Mangihut Rajagukguk Tinggal Dilantik Jadi Anggota DPRD Kota Batam, Pernah Kerja di Bawaslu

Ia menjelaskan, dari seluruh Indonesia yang mendaftar pada program pertukaran pelajar itu  hanya 10 siswa saja yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan program pertukaran pelajar tersebut. 

“Dari seluruh Indonesia hanya 10. Saya satu-satuny perwakilan Kepri. Di sana nanti kami akan melakukan pertukaran budaya, belajar seperti biasa," ucapnya. 

Dia berharap, nantinya setelah mengikuti program di Jepang dan kembali ke sekolah, dirinya bisa membagi pengalamannya dan memotivasi teman-temannya.

"Kalau ditanya, kok bisa sih cuti sekolah berbulan-bulan untuk belajar ke negeri asing Sejujurnya, awalnya ia juga tidak tahu kalau hal seperti ini bisa terwujud, namun pihak sekolah sangat mendukung dengan memberikan izin dan rekomendasi, sampai akhirnya aku bisa mendapatkan beasiswa ini,” katanya lagi. 

Zielza mengaku sangat bersyukur bersekolah di SMA 1 Batam lantaran mendukung penuh siswa-siswi dalam mengembangkan diri di segala bidang.

Waka Kesiswaan SMAN 1 Batam, Ida Royani merasa bangga siswinya menjadi salah satu peserta yang lulus program Asian Kakehashi Project ke Jepang bersama Bina Antarbudaya setelah melewati sejumlah tahapan.

"Intinya kami dari sekolah mendukung penuh apapun demi kemajuan siswa.Tentu nanti ada ketinggalan pelajaran atau apai kami dari sekolah akan bantu itu," kata dia. 

Ia menjelaskan, selama ini Zielza dikenal seabagi murid yang mandiri, penuh semangat serta aktif dan komunikatif.

“Dia ini anak yang pintar. Pandai nyanyi dan berprestasi juga. Jadi wajar dan layak untuk didukung,” katanya. 

Dengan raihan prestasi siswanya, kata dia sekolah berharap selama Zielza du Jepang dia  dapat belajar dan menambah wawasan serta memperkenalkan budaya Kepri nantinya disana. 

Untuk Informasi, Asia Kakehashi Project adalah program beasiswa dari pemerintah Jepang untuk siswa/i SMA Indonesia yang bertujuan untuk menjembatani pemahaman antarbudaya Jepang dengan negara-negara di Asia. Program ini ditujukan untuk siswa/i yang tengah mempelajari bahasa Jepang di sekolah atau di lembaga bahasa lainnya. Bina Antarbudaya adalah organisasi non pemerintah, non profit, berbasiskan relawan dan merupakan mitra dari AFS Intercultural Program, yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program-program pertukaran pelajar seperti AFS dan Youth Exchange and Study (TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved