BINTAN TERKINI

Santriwati di Bintan Diduga Dianiaya Oknum Gurunya, DPRD Datangi Pondok Pesantren

Sejumlah anggota DPRD Bintan datangi Ponpes Madani Tebuireng terkait kabar ada santriwati diduga dianiaya gurunya hingga alami trauma

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Istimewa
Komisi III DPRD Bintan bersama Wakil Ketua I DPRD Bintan Fiven Sumanti saat turun ke Ponpes Madani Tebuireng ditemui langsung oleh Kepala Ponpes Madani Tebuireng, Lukman, belum lama ini. Kedatangan anggota DPRD Bintan ini sikapi kabar santriwati diduga dianiaya oknum gurunya 

"Kita tidak mau terjadi seperti ini, apalagi pondok Madani Tebuireng ini aset juga dan menjadi kebanggaan Bintan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Madani Tebuireng, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, diduga dianiaya oleh gurunya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi masih di bulan Juli 2024.

Pasca kejadian itu, santriwati yang masih berusia 14 tahun tersebut mengalami traumatis dan harus dirawat Psikiater Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Tanjunguban, Kabupaten Bintan.

Kapolsek Gunung Kijang Iptu Jul Ilham melalui Kanit Reskrim, Ipda Mahardika saat dikonfirmasi tidak menampik hal itu.

Baca juga: Ayah dan Anak Terdakwa Asusila Santriwati di Ponpes Lingga Divonis 15 Tahun Bui

"Iya benar kejadiannya belum lama ini. Korban dibawa ke RSJKO untuk mendapat penanganan hingga saat ini," kata Mahardika.

Sejauh ini, keluarga korban, Ponpes dan DP3AKB Bintan sudah berkoordinasi untuk sama-sama menangani korban yang kini mengalami trauma.

"Keluarga korban belum membuat laporan ke polisi," katanya.

Polisi belum mengetahui secara pasti kronologinya. Sebab korban belum bisa dimintai keterangan.

"Korban tadi pagi dibawa ke RSJKO lagi. Langkah ini dilakukan untuk antisipasi takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Sementara itu berdasarkan kesaksian keluarga korban, kondisi psikis remaja itu tidak stabil beberapa hari terakhir.

"Kami belum pikir hal lain, selain fokus kesembuhan anak kami," ucap keluarga korban tanpa menyebutkan identitasnya.

Keluarga korban kini waswas takutnya korban lepas pengawasan. Sehingga bersama pihak ponpes dan dinas terkait, mereka masih fokus untuk penyembuhan sang anak terlebih dahulu.

"Mohon doa untuk kesembuhan anak kami ya," harapnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved