PEMBUNUHAN WINA

Tersangka Pembunuhan Wina di Batam Masih Punya Utang Rp49 Ribu dengan Pemilik Warung

Pemilik warung di sekitar Pasar Sagulung Batam, Mega ungkap pelaku pembunuhan Wina, Zul Bahri masih punya utang makan dan minum di warungnya

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
Tangan Mega menunjuk bon utang warung sebesar Rp49 Ribu milik Zul Bahri, pelaku pembunuhan Wina yang belum dibayar. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah pedagang di Pasar Sagulung Batam tak menyangka, Zul Bahri (26) tega menghabisi nyawa Nelwina Tanjung (22) alias Wina. Padahal antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga.

Sebelum kejadian itu, Wina sehari-harinya bekerja sebagai kasir kios sayur di Komplek Pasar Sagulung Blok E nomor 11, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Batam.

Pelaku juga sempat kerja di sana, makanya rata-rata pedagang di di pasar kenal dengan Zul Bahri.

"Kita pedagang di Pasar Sagulung ini tahu semua karyawan di Kios Sayur Sintia Hasibuan itu saudara dan mereka juga satu kampung," kata Mega, pedagang warung kopi persis di samping ruko lokasi kejadian, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Wina di Batam, Adegan 2 dan 3 yang Mematikan Korban

Ia bercerita, Zul Bahri sudah lama bekerja di toko sayur tersebut dan tugasnya sebagai sopir. Seluruh karyawan diketahui tinggal di ruko lantai tiga kios itu.

"Kalau setahu kami lantai dua dan lantai tiga itu tempat tinggal karyawan. Sudah dibuat per kamar-kamar untuk mess karyawan," kata Mega.

Selama bekerja di kios tersebut, seluruh karyawan biasanya memesan makanan dan kopi kepada dirinya. Mega sendiri sering numpang mengisi daya hp di kios tersebut.

 


"Korban itu baik dan sopan, pelaku juga baik, bahkan orangnya periang, dan gampang tertawa," kata Mega.

Mega tidak mengetahui persis penyebab dua minggu sebelum kejadian, Zul Bahri tidak bekerja lagi di kios tersebut sebagai sopir. Yang ia tahu, alasannya Zul Bahri mau pulang kampung.

"Jadi dua minggu itu, kalau dia (Zul Bahri) datang ke warung, dia selalu cerita mau pulang kampung," katanya.

Meski Zul Bahri sering bercerita mau pulang kampung, Mega tetap mengizinkannya utang di warung. Sebab ia sudah menganggap karyawan di sana sebagai keluarga.

Baca juga: Rencana Menikahi Wina Kandas, Edward Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Kekasihnya

Dari pengalaman, setiap karyawan di sana ada utang di warungnya, pasti nantinya akan dibayar. Pernah ada yang sampai utang Rp200 ribu, tapi ujungnya tetap dibayar.

"Ini sampai sekarang utang pelaku masih ada, saya masih tulis. Ini bon yang belum dibayar Rp49 ribu," kata Mega sambil menunjukkan tulisan pembayaran.

Ia mengaku akan tetap menagih bon makan dan minum pelaku yang belum dibayar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved