BATAM TERKINI
Potret Kondisi RSKI Galang di Batam Setelah Tak Lagi Tangani Covid-19
Kondisi RSKI di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri memprihatinkan setelah tak lagi melayani pasien covid-19.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kondisi Rumah Sakit Khusus Infeksi atau RSKI di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memprihatinkan.
Sejak berhenti menampung pasien covid-19 pada pertengahan Desember 2022, bangunan yang berlokasi dekat penampungan x warga Vietnam tumbuh ilalang.
Padahal saat pandemi covid-19, fasilitas kesehatan ini banyak berjasa dalam turunnya kasus covid-19 di Indonesia.
Sejumlah pekerja migran asing dari sejumlah negara yang terindikasi covid-19 hingga positif virus corona menjalani perawatan di sini.
Kini bangunan itu tak lagi berpenghuni.
Yang tampak hanyalah bangunan yang berdiri kokoh, menjulang diantara pepohonan hijau. Warnanya mulai pudar.
Warga sekitar menyebutnya gedung mati.
Tak lagi beroperasi seperti sebelumnya saat menangani pasien covid, menurut warga sekitar gedung itu semakin mencekam, apalagi saat malam hari.
Kondisi ini sebab gedung minim penerangan.
TribunBatam.id mencoba menelusuri gedung RSKI Galang itu pada Kamis (8/8).
Dari luar gedung RSKI memang tampak tak terawat, ditumbuhi rumput lebat.
Namun dari dalam ruangan kondisi ruangan masih tertata rapi.
Baca juga: Momen KSAD Jenderal TNI Maruli Gendong Anak Kecil saat Kunjungi RSKI Galang Batam

Dari dalam ruangan, yang terlihat hanya deretan kasur tempat pasien.
Beberapa alat pendukung medis seperti tabung oksigen masih menempel disambungan antar ruang pasien.
Kondisi ruangan dalam gedung antar blok, gedung observasi A, B hingga gedung PCR masih tertata rapi.
Semua alat penunjang kesehatan pasien masih berada dalam gedung.
Hanya saja, suasana gedung itu tanpa penghuni.
Di lokasi, yang terdengar hanya suara jangkrik.
Baca juga: Kodam 1/BB dan Artha Graha Peduli Hidupkan RSKI untuk Akses Kesehatan Warga Rempang Galang

Beberapa warga sekitar khususnya mereka yang tinggal di sekitar rumah sakit mengaku merasakan sepi atas penutupan gedung RSKI.
“Makin sepi pak, sudah gak seperti dulu lagi. Sekarang cuman suara jangkrik, suara motor melintas dan bangunan kosong yang terlihat di RSKI itu,” ujar Agus, seorang warga sekitar yang rumahnya tidak jauh dari simpang kampung Vietnam.
Agus mengaku gedung RSKI Galang makin terasa horornya saat malam hari sejak tak lagi berpenghuni.
Agus memang bukan penghuni RSKI.
Namun ia tahu betul aktivitas dan sejarah eks kampung Vietnam yang dijadikan gedung RSKI.
Apalagi saat RSKI tak lagi beroperasi, setiap malam sore burung gagak akan terbang mengitari langit RSKI dan malam hari suasana akan terlihat gelap lantaran tak banyak lampu yang menyala.
Baca juga: SISWA Rempang Batam Bakal Tergusur, Gedung RSKI Galang Diwacanakan Jadi Gedung Sekolah
Sedangkan di pagi hari, kawanan monyet akan berkumpul dikawasan eks camp Vietnam itu.
Seorang ibu rumah tangga, Ani (60) tahun yang juga pemilik kios warung kelontong di kawasan RSKI pulau Galang ini berujar ia kehilangan mata pencaharian saat RSKI tak lagi beroperasi.
Selain sepi pembeli, Ani juga merasa kesepian.
Tak ada lagi temannya untuk bercerita.
Padahal, tiap pagi dan sore setiap hari ada beberapa petugas RSKI yang mampir ke warungnya. Namun kini berbeda.
Baca juga: KESEDIHAN Ani saat Tahu RSKI Galang Batam Resmi Ditutup, Kini Hilang Mata Pencaharian
Di usianya yang tak lagi muda, Ani menghabiskan hari-hari di lingkungan tanpa keramaian.
Namun kini semuanya berbeda.
Padahal, Ani bersama suami niat pindah dari Batam dan mendirikan rumah warung kios di kawasan RSKI galang atas permintaan dari kepala RSKI saat itu.
Di sisi lain, Ani bersama suami ingin menikmati ketenangan dari kebisingan kota Batam dan memilih membangun hunia disamping RSKI Galang.
Ani mengaku sejak tak ada penghuni RSKI Galang, ia pun tak lagi berjualan.
Ia memilih beristirahat. Sebab, kalau masih berjualan tak ada yang membeli.
Baca juga: KONDISI Terkini RSKI Galang Batam Sejak Tutup Operasi, Mirip Bangunan Tua tak Berpenghuni
Kios warung Ani berada tepat di samping masjid RSKI yang lokasinya tidak jauh dari portal pintu utama masuk RSKI.
Kini, Ani sehari hari hanya bisa ikut membantu sang suami membersihkan masjid RSKI. Suami Ani, bernama Nurdin berusia 55 tahun ia menjadi imam masjid.
Warga sekitar berharap agar RSKI Galang dapat beroperasikan kembali. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Dukung Ketahanan Pangan, Wali Kota Batam Amsakar Achmad Panen Raya Jagung di Rempang |
![]() |
---|
Merah Putih Berkibar di Laut Batu Ampar, Satpolairud Barelang Bagikan Bendera ke Nelayan |
![]() |
---|
Wilayah Kepri Jadi Sasaran Titik Transit Narkoba, Sebulan Polda Kepri Tangkap 37 Kurir Barang Haram |
![]() |
---|
Perkuat Pengamanan Laut, Koramil Belakang Padang Terima Boat Pancung dari Pemprov Kepri |
![]() |
---|
Cerita Saharudin Pedagang Bendera di Batam, Musim Kemerdekaan Bisa Untung Hingga Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.