PARIWISATA KEPRI AMAN

Melihat Permainan Tradisional Lingga, Belon Potensi Dongrak Pariwisata Kepri

Belon, permainan tradisional Lingga potensi dongkrak pariwisata Kepri. Permainan tradisional ini kembali terlihat di Implasemen Dabo Singkep.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Keseruan permainan tradisional khas Lingga, Belon pada event Festival Warisan Bunda (FWB) Lingga 2024 di halaman Impasemen Timah Dabo, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (11/8). 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau atau Kepala Dispar Kepri, Guntur Sakti mengakui banyak potensi dalam meningkatkan pariwisata di Kepri termasuk wisata Lingga.

Permainan tradisional Belon khas Lingga Provinsi Kepri dslvkn
WISATA LINGGA - Permainan tradisional Lingga, belon pada event Festival Warisan Bunda (FWB) Lingga 2024 di halaman Impasemen Timah Dabo, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (11/8).

Selain sudah terkenal akan destinasi wisata religi dan sejarah, Kabupaten Lingga punya potensi besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri.

"Satu di antaranya ialah permainan tradisional serta kuliner di sana. Ini jadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan pariwisata Kepri," ujarnya.

Kata Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga

Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi menjelaskan, bahwa permainan belon ini pada masa lalu sangat digemari oleh anak-anak.

"Tapi pada masa kini permainan ini sudah jarang dimainkan," imbuhnya.

Lazuardi menerangkan, sebutan permainan belon hanya terdapat di Kabupaten Lingga.

Ia menuturkan, permainan belon sudah sejak 2018 menjadi milik Kabupaten Lingga lewat pencatatan WBTB.

"Bagi daerah lain sebutannya mungkin berbeda, ada juga yang menyebutnya dengan nama main galah, galah panjang dan lain-lain," ungkap dia.

Ia melanjutkan, permainan ini termasuk dalam jenis permainan bertanding dan hiburan.

Pertandingan dilakukan secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 hingga 6 orang pemain.

"Permainan ini dapat dimainkan oleh sesama anak laki- laki atau sesama anak perempuan atau bermain campuran antara laki-laki dan perempuan," jelasnya.

Dalam permainan ini jelasnya pagi, ada garis lapangan belon baik yang memanjang atau melintang.

Baca juga: Pulau Mepar Wisata Lingga, Dulu Jadi Benteng Pertahanan Masa Kerajaan Riau Lingga

Bentuk lapangan permainan mirip kotak besar yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah pemain.

Jika jumlah pemain 5 orang maka garis melintangnya sebanyak 4 buah dan garis memanjangnya 1 buah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved