PARIWISATA KEPRI AMAN

Melihat Permainan Tradisional Lingga, Belon Potensi Dongrak Pariwisata Kepri

Belon, permainan tradisional Lingga potensi dongkrak pariwisata Kepri. Permainan tradisional ini kembali terlihat di Implasemen Dabo Singkep.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Keseruan permainan tradisional khas Lingga, Belon pada event Festival Warisan Bunda (FWB) Lingga 2024 di halaman Impasemen Timah Dabo, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (11/8). 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Suara riuh terdengar di halaman Implasemen Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (11/8).

Sorak sorai sejumlah warga semakin memecah saat permainan tradisional yang dikenal dengan warga dengan belon dimainkan.

Lewat event Festival Warisan Bunda (FWB) Lingga 2024, permainan masa kecil ini dilestarikan kembali lewat perlombaan yang akan berlangsung hingga sepekan.

Bahkan di Kabupaten Lingga, permainan belon sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbud lewat usulan Dinas Kebudayaan (Disbud).

Dalam perlombaan permainan beregu ini, diadakan baik bagi kaum perempuan maupun laki-laki. Mulai dari guru, PKK Kecamatan, Desa, hingga berbagai instansi yang lain.

Selain itu, kalangan pelajar juga turut serta untuk berkompetisi.

Sejumlah peserta tampak bersemangat, memainkan permainan masa kecil mereka tersebut.

Teriakan, tepuk tangan dan tawa penonton menambah semaraknya kegiatan ini.

Beberapa orang warga tampak memotivasi atau memberikan arahan kepada peserta, agar bisa menjaga atau melewati pemain.

"Jangan terlalu lalu, nanti kena," cetus warga saat itu.

Antusias dari peserta sangat tinggi untuk mengikuti perlombaan ini.

Baca juga: Meriam Tegak Destinasi Wisata Lingga serta Cerita Rakyat di Dalamnya

Bahkan untuk mengikuti perlombaan ini, banyak dari mereka menggelar latihan terlebih dahulu sambil menikmati keseruan bermain.

Seperti bagi PKK di Kecamatan Singkep Barat, tepat di halaman Kantor Camat mereka telah memulai latihan.

Selain untuk berpartisipasi untuk lomba, ajang ini mereka manfaatkan pula untuk menghidupkan kembali permainan warisan ini.

"Ini juga melestarikan permainan rakyat yang memang sudah sejak kecil kita mainkan, tapi sekarang tak pernah ada yang memainkan lagi," ungkap Camat Singkep Barat, Febrizal Taupik kepada TribunBatam.id.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved