BATAM TERKINI
Antisipasi Mpox, KKP Kelas 1 Batam Tingkatkan Pengawasan di Pelabuhan dan Bandara
KKP Batam tingkatkan pengawasan di enam pintu masuk internasional Batam untuk antisipasi penyebaran wabah Mpox yang dibawa penumpang dari luar negeri
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam meningkatkan pengawasan di pintu-pintu masuk internasional, baik di pelabuhan dan bandara di Kota Batam.
Kepala KKP Kelas I Batam Ahmad Hidayat mengatakan, langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan masuknya wabah Monkeypox (Mpox) di wilayah Batam.
Ia melanjutkan, untuk thermal scanner--alat untuk mendeteksi suhu tubuh selama ini sudah terpasang di lima pelabuhan, dan bandara di Batam.
Adapun lima pelabuhan internasional di Batam itu, yakni Pelabuhan Nongsapura, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Internasional Sekupang, Pelabuhan Batam Center, dan Pelabuhan Teluk Senimba. Satu alat lagi dipasang di Bandara Hang Nadim Batam.
Baca juga: Biaya Pengobatan Pasien Cacar Monyet Ditanggung BPJS Kesehatan, Ini Kata Dinkes Batam
"Tapi karena selama ini tidak ada situasi pengawasan wabah seperti virus Covid-19, hanya pengamatan biasa. Namun sekarang kita lakukan pengetatan," ucap Ahmad, Sabtu (14/9/2024).
Tak sendirian, pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan keamanan, dan kesehatan penumpang yang datang dari luar negeri.
Seperti contoh di bandara, pihaknya sudah menggelar rapat dengan pihak terkait, dan teman-teman maskapai lainnya terkait pengawasan tersebut.
"Kami telah bekerja sama dengan Bandara Hang Nadim dan maskapai penerbangan untuk memastikan penumpang yang datang dari luar negeri menjalani skrining kesehatan yang ketat," ungkapnya.
Ahmad menambahkan, sejauh ini belum ditemukan kasus Mpox atau cacar monyet di Batam pada 2024.
"Alhamdulilah sejauh ini di tahun 2024 belum ada kita temukan. Meskipun demikian, kita melakukan pengawasan yang ketat," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam baru-baru ini menangani tiga pasien suspect Monkeypox.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi menuturkan, tiga pasien suspect virus Monkeypox ditemukan di tanggal yang berbeda pada September 2024.
Tiga pasien itu berinisial P (12), D (12), dan P (22) yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, dan Puskesmas Lubuk Baja.
Baca juga: Kadinkes Batam Pastikan Hasil Uji Sampel 3 Pasien Bukan Monkeypox: Cacar Biasa
Masing-masing pasien sudah diambil sampel untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut ke Jakarta.
Adapun sampel yang diambil yakni swab orofaring dan lainnya. Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan apakah pasien terjangkit virus Monkeypox.
"Alhamdulillah dari pengecekan sampel, hasilnya negatif virus Monkeypox. Ketiga pasien hanya menderita cacar biasa," ungkapnya.
Didi menambahkan, beberapa upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan Batam untuk mencegah virus Monkeypox masuk ke Batam.
Salah satunya jika ada penyakit yang mengarah virus Monkeypox, pihaknya akan langsung memasukkan menjadi suspect, dan melakukan pengambilan sampel untuk pengecekan lebih lanjut.
Pihaknya juga sudah menunjuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien yang terjangkit virus Monkeypox.
"Jadi RS Embung Fatimah ini sudah kita SK-kan untuk rujukan penanganan pasien yang terjangkit virus Monkeypox," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Polisi di Batam Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Alami Sakit |
![]() |
---|
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Batam Jadi Tempat Penyelundupan Manusia, Sepanjang Tahun Polda Kepri Tangkap 84 Mafia TKI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.