34 Guru di Kabupaten Natuna Kepri Ikuti Program Guru Penggerak, Tampilkan Pameran Lokakarya

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Sebanyak 34 guru di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), tengah mengikuti Pendidikan Program Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 10, yang saat ini sudah memasuki tahap Lokakarya 7 atau Panen Hasil Belajar. 

Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 itu diadakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kepri, di Gedung Wanita, Jalan Bukit Arai Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (31/10/2024).

Dari pantauan tribunbatam.id, dalam acara itu para CGP menampilkan kreasi serta aksi nyata, atau rencana pengembangan program para calon guru penggerak Kabupaten Natuna.

Selain itu, para guru menampilkan stand pameran lokakarya 7, yang menampilkan beragam inovasi dan kreatifitas dari hasil belajar selama enam bulan.

Tampak, para tetamu undangan antusias menjajaki satu persatu stand pameran para CGP.

Pernak pernik yang ditampilkan menjadi kesan tersendiri bagi para tamu yang hadir, sehingga menambah suasana menyenangkan dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Pelantikan 169 Guru Penggerak di Batam Disemarakkan Beragam Proyek Inovatif

Kepala BGP Provinsi Kepri, Imam Edhi Priyanto menjelaskan, bahwa Calon Guru Penggerak merupakan peserta program pendidikan kepemimpinan guru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Para guru yang lulus pada program ini akan mendapatkan pelatihan secara daring hingga luring, lokakarya, dan pendampingan selama 6 bulan.

"Untuk hari ini kita menggelar panen hasil belajar dari para peserta guru penggerak yang telah melalui proses pelatihan selama 6 bulan" ujar Imam kepada tribunbatam.id.

Lanjutnya, hal itu bertujuan guna mempersiapkan para pemimpin pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas inovasi dan pembelajaran yang kekinian.

Melalui pameran lokakarya itu, diharapkan para CGP menunjukkan progres kemajuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mereka.

Baca juga: Kunci Jawaban 10 Contoh Soal Modul 3.2 Guru Penggerak, Pemimpin Dalam Mengelola Sumber Daya

Selain itu, meraka mampu menampilkan karya terbaik dan inovasi masing-masing yang akan dikembangkan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

"Jadi mereka disiapkan untuk bisa menjadi guru-guru yang inspiratif dan membawa pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para peserta didik," terangnya 

Imam juga menambahkan, untuk bisa mengikuti program guru penggerak tidaklah mudah, para peserta harus melewati seleksi yang cukup ketat, dimulai dari tes tertulis, wawancara, dan simulasi.

Sehingga, yang mengikuti program guru penggerak merupakan guru yang berkualitas dan bisa Ia menjadi pemimpin pembelajaran pada satuan pendidikan.

"Untuk di Natuna khusus CGP angkatan 10 ini, diikuti sebanyak 34 guru-guru terbaik dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA." tambahnya.

Sementara salah satu calon guru penggerak angkatan 10, Supirman (41) asal SDN 01Ranai, mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga bisa menjadi salah satu calon guru penggerak angkatan 10 di Kabupaten Natuna.

"Ini merupakan suatu kebanggaan dan pengalaman berharga bagi saya dan semua teman-teman, karena bisa mengikuti program guru penggerak, dan dari proses pendidikan selama 6 bulan ini sangat memberikan perubahan dan hasil yang signifikan," ungkapnya.

Ia berkomitmen, setelah menjadi guru penggerak, akan menerapkan ilmu yang didapat kepada satuan masing-masing, dan mengembangkan inovasi dalam meningkatkan pembelajaran disekolah.

Lebih lanjut, ia mengatakan terdapat berbagai pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti proses Pendidikan Guru Penggerak, baik itu dalam hal berkolaborasi sesama guru, inovasi terbaru bidang pendidikan, serta mengimplementasikan aksi nyata.

"Dan kami akan menjadi penggerak di pembelajaran, tentunya dengan menciptakan novasi baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Natuna," pungkas Supirman. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin).

Baca berita Tribunbatam.id lainya di Google News