Madu Kelulut Jadi Ladang Cuan Warga Resang di Lingga, Per Botol Dijual Rp50 Ribu
Suyitno, warga Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri manfaatkan lebah kelulut untuk budidaya madu
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Suyitno, warga Desa Resang di Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengembangkan usaha yang menjanjikan.
Ia memanfaatkan lebah kelulut, untuk membuat budidaya madu yang dilakukan di dekat perkebunan.
Kelulut sendiri merupakan salah satu jenis lebah tanpa sengatan. Lebah kelulut dimanfaatkan pria 50 tahun ini sebagai ladang cuan.
Suyitno memulai usahanya dengan mengambil potongan kayu di hutan yang disarangi kelulut untuk dijadikan tempat usahanya.
Baca juga: Cara Aman Mangatasi Sarang Lebah di Rumah Tanpa Harus Membasminya
Madu tersebut dihasilkan dalam sebuah tong yang ia buat berukuran persegi. Di situ terdapat potongan kayu yang disarangi kelulut.
Meski baru dijalani satu tahun, namun Suyitno sudah membuat 15 tong sarang budidaya lebah kelulut.
Usaha yang ia jalani saat ini merupakan hasil otodidak dari belajar lewat YouTube.
Hasil panen madu tersebut lalu dijual per botol kecil berukuran 100 ml, dengan harga Rp50 ribu.
"Untuk panennya satu bulan sekali sesuaikan dengan musim bunga. Kalau musim bunga bisa dalam satu tong sarang mencapai 7-8 botol," kata Suyitno kepada Tribunbatam.id belum lama ini.
Beda dengan madu lebah pada umumnya, madu kelulut ini menghasilkan rasa asam-manis, yang menurutnya, berkhasiat untuk berbagai hal dalam kesehatan.
"Untuk pengambilan (panen-red) madu tergantung ada pesanan, karena madu ini jangka waktunya gak terlalu lama, sekitar 2-3 bulan dibiarkan rasanya akan masam," ujarnya.
Baca juga: Khasiat Madu Mentah yang Disebut Makanan Sehat Menurut Penelitian
Madu-madu tersebut ia pasarkan khususnya di wilayah Pulau Singkep dan sekitarnya.
Suyitno mengatakan, budidaya madu kelulut ini merupakan usaha yang menjanjikan.
Meski begitu, diakuinya masih banyak masyarakat di Lingga yang kurang tahu dengan madu kelulut, sehingga pesanannya belum sebanyak madu biasa.
"Kalau ke depannya lebih maju, InsyaAllah ke depan akan dikembangkan lagi. Alhamdulillah ini menjanjikan, cuma masyarakat belum banyak yang tahu," tambahnya.
Sejumlah Napi di Lapas Dabo Singkep di Lingga Ikuti Program Kejar Paket A, B, dan C |
![]() |
---|
Warisan Bernapas di Daik, Kenduri Budaya Lingga 2025 Disambut Hangat Masyarakat |
![]() |
---|
Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Tersangka Korupsi Jembatan di Lingga Bertambah, Kabid PUTR Ditahan |
![]() |
---|
Malaysia Lirik Kabupaten Lingga untuk Proyek Karbon Kredit |
![]() |
---|
Tersangka Korupsi Jembatan Marok Kecil Bertambah, Kejari Lingga Tahan Kabid Dinas PUTR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.