DISKOMINFO NATUNA

Damkar Natuna Tangani Ratusan Kasus Sepanjang 2024, Kebakaran Lahan Jadi Sorotan 

Damkar Natuna mencatat 403 kejadian, baik kebakaran maupun non kebakaran sepanjang 2024. Dari kasus kebakaran, kebakaran lahan paling dominan

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
Birri
PADAMKAN API - Momen tim damkar Natuna melakukan operasi pemadaman api yang membakar lahan warga beberapa waktu lalu. Damkar mencatat sepanjang tahun 2024, terdapat 403 kejadian kebakaran dan non kebakaran di Natuna 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Sepanjang 2024, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Natuna mencatat prestasi dan tantangan besar dalam menjalankan tugasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, Damkar Natuna berhasil menangani 403 kasus. Terdiri dari 120 kejadian kebakaran dan 283 kejadian non-kebakaran. 

Dari 120 kejadian kebakaran yang tercatat, kebakaran lahan menjadi kasus paling dominan.

Kepala Disdamkar Natuna Syawal, melalui Kasi Sarana Prasarana, Data dan Informasi Nurhakim mengatakan, faktor cuaca dan kelalaian manusia diduga sebagai penyebab utama.  

Baca juga: Kebakaran di Natuna Hanguskan Rumah 2 Lantai Samping Masjid Jami, Api Cepat Membesar

“Kebakaran lahan menjadi tantangan terbesar kami tahun ini. Faktor cuaca panas dan tindakan yang kurang hati-hati atau pembakaran lahan menjadi pemicu utama,” ujarnya kepada Tribunbatam.id pada Rabu (18/12/2024).  

Selain itu, kebakaran rumah warga, gedung, dan gudang juga turut menambah angka kejadian. 

Ia menyebut dalam setiap insiden, Damkar Natuna terus berupaya meminimalisir kerugian materi dan memastikan keselamatan warga.  

"Kami sempat kewalahan pada operasi kebakaran lahan. Sebab di hari yang sama terjadi lebih dari lima kejadian," katanya.

Menariknya, dari 283 kasus non-kebakaran menunjukkan peran besar Damkar Natuna dalam membantu masyarakat menghadapi masalah sehari-hari. 

Permintaan yang paling sering diterima Damkar yakni evakuasi ular yang masuk ke pemukiman, dan sarang tawon.

Baca juga: Penanganan Kebakaran di Natuna, Disdamkar Edukasi Relawan Kebakaran Bunguran Timur

“Kasus evakuasi ular dan sarang tawon mendominasi permintaan non kebakaran. Selain itu, kami juga menyuplai air bersih, melakukan penyemprotan saluran tersumbat pada fasilitas umum maupun masyarakat,” tambah Nurhakim.  
  
Namun, keberhasilan ini tidak datang tanpa tantangan. Kondisi geografis Natuna yang terdiri dari banyak pulau kecil menjadi kendala besar, ditambah dengan terbatasnya armada, dan akses jalan maupun jarak tempuh.

“Kami sering menghadapi kendala operasional. Armada yang terbatas dan sulitnya akses jalan ke wilayah tertentu menghambat kecepatan kami dalam merespons,” ujarnya.

Nurhakim berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, terutama dalam segi peningkatan anggaran untuk pengadaan alat, penambahan personel, dan pembangunan pos pemadam di wilayah yang sulit dijangkau.

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 4 Meter Gegerkan Warga, Damkar Natuna Gerak Cepat

"Kami berencana ingin mendirikan pos pemadam di beberapa kecamatan penyangga, guna memperluas jangkauan dan pelayanan damkar," tuturnya.

Lebih lanjut, Nurhakim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam aktivitas yang melibatkan api dan memahami edukasi pencegahan kebakaran.  

“Kewaspadaan masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah kejadian serupa. Untuk itu perlunya pemahaman pencegahan dini, untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan lingkungan,” tutupnya.

Damkar Natuna terus membuktikan komitmen dalam melindungi masyarakat, baik dari ancaman api maupun gangguan lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved