Stabilkan Harga Pangan, Pemko Tanjungpinang Perluas Kerja Sama dengan Pemkab Bintan?

DP3 Tanjungpinang berencana memperluas perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pemerintah Kabupaten Bintan terkait penyediaan kebutuhan pangan

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
PASAR - Suasana antara pedagang dan pembeli yang terlaksana di Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang, belum lama ini. Pemko Tanjungpinang berencana perluas kerja sama dengan Pemkab Bintan terkait penyediaan kebutuhan pangan 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang berencana memperluas perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan terkait penyediaan kebutuhan pangan. 

Kepala DP3 Tanjungpinang, Robert Lukman, mengatakan kerja sama baru ini akan difokuskan pada komoditas cabai, yang selama ini menjadi salah satu penyumbang utama inflasi di Tanjungpinang.

“Kami berencana menekankan kerja sama pada penyediaan cabai, sayuran, dan komoditas lainnya. Ini sebagai bentuk upaya intervensi harga, khususnya untuk cabai yang pernah mencapai harga tertinggi, meskipun kini sudah mulai stabil,” ujar Robert, Rabu (18/12/2024).

Ia menambahkan, ketersediaan cabai di Tanjungpinang masih belum mencukupi, sementara permintaan cukup tinggi.

Baca juga: Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang Diserbu Warga, Beras SPHP 5 Kg Hanya Rp58 Ribu

Oleh karena itu, diperlukan pasokan dari Bintan untuk menjaga stabilitas harga. 

Namun, wacana kerja sama ini akan diimplementasikan jika terjadi lonjakan harga pada komoditas tersebut.

“Kami mengacu pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Jika harga cabai kembali naik signifikan, kami akan segera memasok dari Bintan dalam jumlah yang lebih besar,” ujarnya.

Kerja sama antara Tanjungpinang dan Bintan sebenarnya telah berlangsung sejak September 2024, khususnya dalam pasokan ayam broiler.

Hampir sebagian besar stok ayam di Pasar Tanjungpinang dipasok dari Bintan untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 4 hingga 5 ribu ekor per hari.

“Kerja sama ini sangat penting mengingat harga ayam yang cukup tinggi. Dengan adanya perjanjian ini, kami dapat mengintervensi harga sekaligus menjaga kestabilan stok,” ujar Robert.

Melalui perluasan kerja sama ini, DP3 Tanjungpinang berharap kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal, sekaligus menekan dampak inflasi yang disebabkan fluktuasi harga komoditas.

Sementara itu, pada Sabtu (14/12/2024) lalu, harga cabai merah masih terpantau stabil meski sedikit naik dibandingkan minggu lalu.

Saat ini, cabai merah dijual dengan harga Rp48 ribu per kilogram, naik Rp4 ribu dari minggu sebelumnya.

Baca juga: Harga Cabai Merah dan Tomat di Natuna Kepri Meroket, Stok Menipis Jadi Penyebab

Purba, salah satu pedagang cabai, memperkirakan harga ini bisa kembali naik dalam seminggu ke depan.

Namun, kenaikan harga cabai ini mulai dirasakan berat oleh pembeli. Erna, seorang  konsumen, mengaku pengeluaran keluarganya terdampak langsung. 

“Mahal sekali sekarang. Kalau begini, anggaran belanja jadi kacau. Tapi mau bagaimana, tetap harus beli,” keluhnya kepada TribunBatam.id.

Meski demikian, masih ada warga yang tetap membeli kebutuhan pokok meski dengan harga tinggi karena kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditunda. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved