KONFLIK DI REMPANG

WALHI Riau Soroti Penyerangan Warga Rempang Batam, Singgung Pengegakan Hukum di Indonesia

WALHI Riau soroti insiden penyerangan warga Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepri hingga 8 warga alami luka-luka, Rabu (18/12/2024) dini hari.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id via Instagram @walhiriau
KONFLIK DI REMPANG BATAM - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau menyoroti insiden penyerangan warga Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (18/12/2024) dini hari. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau menyoroti insiden penyerangan yang dialami warga Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Insiden penyerangan yang diduga oleh oknum pekerja PT MEG itu sempat viral di medsos.

Bahkan dalam video itu juga terlihat beberapa luka yang dialami sejumlah orang yang ada di Rempang akibat penyerangan.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Boy Even Sembiring, mengatakan insiden ini sebagai preseden buruk yang menunjukkan lemahnya penegakan hukum di Provinsi Kepulauan Riau.

"Tercatat ini tindakan kedua yang dilakukan oleh orang-orang yang diindikasikan pegawai PT MEG. Pada peristiwa sebelumnya, di hadapan polisi juga masyarakat diserang," ujar Boy, Rabu (18/12/2024).

Ia menuturkan minimnya informasi terkait langkah penegakan hukum dari aparat atas insiden sebelumnya. 

Baca juga: Kronologi Insiden di Rempang Batam Versi PT MEG Pengembang Rempang Eco City

"Ketika itu, kami juga tidak mendapat info yang cukup terkait proses penegakan hukumnya," lanjutnya.

Boy menilai bahwa preseden ini menjadi pemicu tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok yang sama pada dini hari tadi. 

Ia mendesak agar ada langkah hukum tegas terhadap pelaku.

"Apabila tidak ada proses hukum yang tegas, lagi-lagi polisi, khususnya di Kepulauan Riau, takluk dengan premanisme," kata dia.

Menurut Boy, peristiwa ini berawal dari tindakan pengrusakan terhadap suara penolakan masyarakat atas Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City. 

Ia menyebut rangkaian peristiwa tersebut seharusnya dijadikan dasar untuk mengevaluasi proyek tersebut.

Baca juga: Breaking News, Warga Rempang Batam dan Tim Hukum Buat Laporan Penyerangan ke Polresta Barelang

"Hal ini juga perlu dicatat sebagai peristiwa yang diawali perusakan suara penolakan masyarakat terhadap PSN Rempang Eco-City. Jadi, rentetan ini juga layak dijadikan preseden untuk mengevaluasi penuh hingga membatalkan PSN ini," pungkasnya.

Penyerangan yang terjadi di Sembulang Hulu, Rempang, pada Rabu dini hari, mengakibatkan delapan warga terluka, sebagian besar di bagian kepala, serta kerusakan pada puluhan kendaraan. 

Aparat kepolisian kini masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi potensi kericuhan lanjutan. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah) 

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved