KONFLIK DI REMPANG

Cerita Warga Rempang Korban Penyerangan: Saya Pura-pura Mati Supaya Tak Dipukul Lagi

Zaidi (50) atau Pak Hitam sapaan akrabnya, masih terpukul dengan kejadian tragis yang menimpanya di Posko Sembulang Hulu, pada (18/12) dini hari lalu.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/UCIK SUWAIBAH
Pak Hitam saat menceritakan kronologi dirinya diserang oleh OTK pada (18/12) lalu kepada Tirbun Batam, Kamis (19/12/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Ucik Suwaibah 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Zaidi (50) atau Pak Hitam sapaan akrabnya, masih terpukul dengan kejadian tragis yang menimpanya di Posko Sembulang Hulu, pada (18/12) dini hari lalu.

Ia menjadi salah satu korban penyerangan brutal oleh sekelompok orang yang datang membawa senjata dan menghancurkan segalanya tanpa ampun.

"Mereka turun dari lori, langsung menyerang kami. Lampu dihantam, lalu mereka menyerang semua orang di sini," kenang Zaidi.

Ia bercerita bahwa ia dipukuli menggunakan benda keras dibagian kepala.

"Saya kena pukul, ditonjok, ditendang. Saya tumbang di sini."

"Saya bahkan tak ingat apa-apa lagi," ungkapnya sembari menunjuk titik di mana ia jatuh.

Pada saat itu dalam kepanikan yang terjadi, ia memilih pura-pura pingsan agar serangan berhenti. 

Baca juga: Cerita Warga Rempang Batam saat Ditodong Sajam oleh OTK, Situasi Berubah Mencekam

"Saya matikan diri di samping sini, supaya tak dipukul orang lagi," tambahnya.

Ia menggambarkan serangan pada malam itu sangat mencekam.

Ada sekitar 15 orang menyerbu, membawa tombak dan pentungan. 

"Lampu sudah dimatikan. Mereka bawa tombak, pentungan."

"Saya tak kenal mereka karena gelap, tapi tiba-tiba mereka main hantam saja," tuturnya.

Serangan itu katanya tak memberi ruang untuk bertahan atau memberikan perlawan. 

"Saya kena tonjok di muka, ditendang dari belakang, punggung saya sakit sekali."

Baca juga: Anggota DPRD Kepri Taba Iskandar Dapil Batam Minta Pemerintah Prioritaskan Kejelasan Warga Rempang

"Akhirnya, saya pura-pura mati. Saya diam, berharap mereka berhenti," katanya.

"Saat semuanya sudah pergi, darah masih mengalir."

"Rasa nyeri dan sakit bekas pukulan ia rasakan nyata."

"Luka di kepala sampai dijahit 13 jahitan."

"Gigi atas saya tiga goyang, yang bawah juga."

"Punggung saya lebam karena ditendang," ungkapnya.

Tak hanya itu, amukan parq pelaku juga merusak semua benda di posko yang biasa mereka jadikan pos jaga malam. 

Baca juga: Puluhan Warga Rempang Batam Datangi Kantor Camat Galang, Desak Karyawan PT MEG Pindah

"Banner, kipas angin, meja anak ngaji, buku Yasin,semuanya dihancurkan."

"Barang-barang berserak di mana-mana," ungkap Pak Hitam menggambarkan kehancuran yang ditinggalkan.

Zaidi kemudian dibawa ke Puskemas Sembulang lalu setelah perawatan memilih pulang setelah luka-lukanya dijahit. 

"Saya cuma ingin keadilan. Orang-orang itu harus ditindak."

"Jangan sampai ada lagi yang merasakan ini. Sudah buat laporan polisi juga," katanya. (cik)

( tribunbatam.id/ucik suwaibah )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved