Sikapi Nelayan Natuna Kerap Hadapi Cuaca Ekstrem di Laut, Ini yang Dilakukan BMKG
BMKG gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) guna meningkatkan keselamatan dalam melaut bagi nelayan Natuna yang kerap hadapi cuaca ekstrem di laut
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, pada Senin (23/12/2024) ini, menjadi angin segar bagi komunitas pesisir yang bergantung pada sektor perikanan.
Program SLCN 2024 secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto.
Dengan dihadiri oleh 100 peserta yang meliputi nelayan, TNI-Polri, Basarnas, hingga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Natuna, acara ini menciptakan sinergi lintas sektor demi keselamatan di laut.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hang Nadim Batam Senin 23 Desember 2024, Hari Ini Cerah Berawan
Boy turut mengapresiasi tingginya inisiatif BMKG. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk membantu nelayan memahami dan memanfaatkan informasi cuaca demi keselamatan dan produktivitas mereka.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membantu nelayan memahami informasi cuaca dengan lebih baik, sehingga mereka dapat melaut dengan lebih aman dan produktif,” ujarnya.
Ia berharap pelatihan ini memberikan wawasan bagi nelayan dalam membaca perubahan cuaca serta memanfaatkan aplikasi BMKG untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
"Sebab informasi yang akurat dapat menjamin keselamatan dalam aktivitas melaut," kata Sekda.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho menyoroti tantangan besar yang dihadapi nelayan di Natuna, yang kerap berhadapan dengan cuaca ekstrem.
Ia juga menambahkan, pemahaman terhadap dinamika cuaca tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga efisiensi nelayan dalam menentukan waktu dan lokasi melaut.
“Natuna memiliki potensi ancaman cuaca yang besar dan kompleks. Melalui program ini, kami ingin memastikan nelayan memahami informasi BMKG, sehingga dapat melaut dengan tetap mengutamakan keselamatan,” jelas Hendro.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Tanjungpinang saat Perayaan Natal 25 Desember 2024, Berpotensi Hujan
SLCN 2024 ini bukan hanya program pelatihan biasa, tetapi langkah konkret untuk membangun masyarakat nelayan yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan iklim dan cuaca.
(TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca juga berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Tangga dan Lantai Panggung Astaka di Sedanau Natuna Ambruk Parah, Camat: Bangunan Sudah Rapuh |
![]() |
---|
VIRAL di Medsos Tangga dan Lantai Panggung Astaka di Sedanau Natuna Ambruk, Camat: Sudah Rapuh |
![]() |
---|
Banjir di Natuna Jadi PR Pemkab Natuna, Percepat Langkah Mitigasi |
![]() |
---|
Pengukuhan Pengurus DPC PP-PAUD Natuna, Pendidikan Karakter Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Update Jadwal Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 Singgahi Natuna Periode 22-29 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.