WARGA TANJUNGPINANG DIJUAL DI KAMBOJA

Kisah Agung Warga Tanjungpinang Dijual di Kamboja, Kabur Saat Hendak Diselundupkan ke Vietnam

Kisah Dramatis pelarian Agung warga Tanjungpinang yang jadi korban perdagangan manusia di kamboja. Ia bisa kabur saat hendak diselundupkan ke Vietnam

|
Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Istimewa
Ilustrasi kecelakaan dan Foto Agung: Korban perdagangan manusia di kamboja bernama Agung bercerita kepada Ibunya bagaimana bisa lolos dari Penyekapan usai mobil yang ditumpanginya mengalami kecelkaan di Kamboja 

Semeraut pikirannya membuat Agung tidak bisa bekerja. Ketakutan dibenaknya membuat dirinya drop hingga membuat dirinya tidak fokus dalam bekerja.

"Saya merasa ditipu. Awalnya saya pikir ini pekerjaan legal, tapi ternyata tidak. Ini yang membuat saya bingung," ujarnya.

Sebagai pekerja, Agung merasa hak-haknya tidak dipenuhi. Makanya Agung mulai mempertanyakan kejelasannya bekerja disana.

Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan ke para pimpinan ditempat kerja, tetapi maksut hati mempertanyakan malah dikira melakukan protes.

Dianggap melakukan protes ini, akhirnya Agung disekap tanpa makanan dan minuman, dimasukan sebuah ruangan dan dikunci dari luar.

Bahkan saat itu, HP miliknya diambil oleh anggota lainnya. Dalam penyekapan itu, Ia bahkan mendengar dirinya akan dijual ke Vietnam.

ketakutan Agung kembali memuncak, apalagi selama ini ia mengenal Vietnam memiliki risiko kekerasan bagi para pekerja ilegal. 

Beberapa hari disekap, akhirnya Agung dikeluarkan dari kamar. Ia dipaksa naik ke mobil untuk menuju lokasi baru tempat dia bekerja. Lokasi tersebut adalah negara Vietnam. Ia hendak diselundupkan ke Vietnam utuk diberikan kepada majikan barunya.

Agung mulai berfikir, selama diperjalanan menuju Vietnam yang ada dalam benaknya yakni bagaimana dia bisa lolos dari para bajingan yang menyekapnya tersebut.

Selama perjalanan, ia hanya diam di dalam mobil. Dia tidak berani untuk berbicara dengan orang-orang yang membawanya itu. Jangankan untuk sekedar mengobrol, melihat muka mereka saja Agung seolah trauma.

Setiap detik yang difikirkannya hanya ingin kabur dari dalam mobil. Semua resiko sudah dia fikirkan, bahkan satu ketika ia berniat untuk meloncat dari kendaraan yang membawanya itu.

Namun lagi-lagi Agung mendapati jalan buntu di otaknya. Pikirannya kembali membawanya dalam lamunan panjang. Agung harus menungu momen yang tepat untuk kabur dari mobil tersebut.

Hingga akhirnya momen yang ia tunggu-tunggu pun datang, kini keberuntungan berpihak padanya. Jawaban dari doa-doanya akhirnya terjadi.

Saat itu kendaraan yang membawa Agung mengalami kecelakaan. Ia terhempas disandaran bangku yang ada didepannya. Namun hal itu tidak membuat Agung cidera parah. Walau rasa sakit dialaminya, Agung masih berfikir untuk melarikan diri.

Kondisi kepanikan ini dimanfaatkan oleh Agung. Ia berusaha keluar mobil dan kemudian kabur jauh dari lokasi kejadian hingga ia bertemu dengan seorang supir taksi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved