Harga Cabai Merah di Karimun Kepri Naik Rp 56 Ribu Per Kilogram Menjelang Akhir Tahun
Harga cabai merah di Karimun terpantau naik menjelang akhir tahun 2024. Harganya tembus Rp 56 ribu per kilogram.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Harga cabai merah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terpantau naik menjelang akhir ntahun 2024.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai merah dan cabai rawit hijau di Karimun dibanderol dengan harga Rp 56 ribu per kilogram.
Harga tersebut naik dari sebelumnya yang hanya Rp 40 ribu sebelum perayaan Natal.
Sedangkan cabai hijau cenderung normal Rp 43 ribu.
Selain itu bawang merah jawa yang mengalami kenaikan di banderol Rp Rp 54 ribu yang sebelumnya hanya Rp 48 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai di Tanjungpinang Meroket Jelang Nataru 2025, Pedagang: Dampak Cuaca Buruk
Begitu pula dengan tomat yang kini di banderol Rp 25 ribu, padahal di harga normal hanya di banderol Rp 12 hingga Rp 18 ribu per kilogramnya.
Sejumlah sayuran juga turut berdampak seperti bayam dan kangkung di harga Rp 25 ribu, kacang panjang Rp 18 ribu, dan kentang Rp 24 hingga Rp 27 ribu.
Salah satu pedagang, Ringgo menuturkan kenaikan sejumlah komoditi yang terjadi lantaran jumlah stok yang menipis.
"Cabai belum ada masuk, cabai rawit merah ini pun jelek-jelek (kondisi). Cabai merah dan cabai rawit hijau yang mulai naik per ons sama-sama Rp 7 ribu, kalau cabai hijau masih Rp 5 ribu" ujar Ringgo, Minggu (29/12/2024).
Ringgo menambahkan sejumlah sayuran yang mahal juga dipengaruhi oleh faktor cuaca hingga menyebabkan petani gagal panen dan meninggikan harga.
Baca juga: Harga Cabai di Karimun Kepri Turun, Satu Ons Hanya Rp5 Ribu, Biasanya Rp8 Ribu
"Bayam sama kangkung lah mahal, karna udah masuk musim panas-hujan. Petani yang biasa kami ambil sayurnya itu mengeluhkan kalau gagal panen," ujarnya.
Secara terpisah pedagang ayam penyet yang dijumpai, Sari juga mengeluhkan jumlah cabai dan tomat yang melambung tinggi.
Menurutnya, komoditi cabai dan tomat menjadi kebutuhan wajib baginya setelah ayam sebagai pedagang ayam penyet.
"Aduh iya cabai mahal, tomat mahal. Kunci jualan ayam penyet ini ada di sambelnya. Kebutuhan makin mahal tapi kami tak bisa kalau harus menaikan harga per porsi," ujar Sari.
Sari berharap dampak kenaikan komoditi yang terjadi agar dapat segera diatasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.
"Tentunya kami berharap kebutuhan pangan bisa lah normal kayak sebelumnya," ujarnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Tanjungpinang Berbenah Sambut Porprov Kepri Setelah Lingga Tak Sanggup Jadi Tuan Rumah |
![]() |
---|
Lembaga Adat Melayu Kepri Ajak Masyarakat Bersatu, Tak Ikut-ikutan Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Hang Nadim Batam Hari Ini Selasa 2 September, Ada Potensi Hujan Siang Hari |
![]() |
---|
Aksi Mahasiswa di Batam, Kapolda Kepri Ingatkan Anggota Agar Tidak Represif: Rasa Hak Warga |
![]() |
---|
Mahasiswa Butuh Waktu 5 Jam Sampaikan Tuntutan di Depan Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.