Harga Cabai di Tanjungpinang Melonjak Tajam, Cabai Nano Sentuh Rp110 Ribu per Kilogram

Harga cabai di Tanjungpinang melonjak cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Harga cabai nano bahkan tembus Rp 110 ribu per kg.

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
HARGA CABAI DI TANJUNGPINANG - Salah satu lapak penjualan cabai di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Harga cabai di Tanjungpinang naik signifikan. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG – Harga cabai di Tanjungpinang mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. 

Di Pasar Bintan Center misalnya, harga cabai nano di Tanjungpinang bahkan dijual mencapai Rp110 ribu per kilogram (Kg).

Musim hujan yang berlangsung sejak akhir tahun lalu disinyalir menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga. Kondisi ini diperburuk oleh gelombang laut tinggi yang mempersulit proses distribusi.

Lauren Situmorang, salah satu pedagang di Pasar Bincen, menjelaskan bahwa cuaca buruk menyebabkan pasokan cabai dari daerah penghasil utama menjadi terganggu.

“Hujan terus-menerus membuat panen cabai berkurang. Banyak petani gagal panen karena ladangnya tergenang air. Selain itu, gelombang laut yang tinggi membuat ongkos pengiriman naik. Akibatnya, stok cabai di pasar menipis dan harganya naik,” ungkap Lauren pada Senin (14/01/2025).

Baca juga: Harga Santan di Tanjungpinang Naik, Pedagang Sebut Imbas Dampak Ekspor Kelapa

Kenaikan ini tak hanya dialami oleh cabai nano, tetapi juga jenis cabai lainnya. Harga cabai rawit kini melonjak hingga Rp84 ribu per Kg.

Sementara untuk cabai merah mencapai Rp74 ribu per Kg, dan cabai hijau berada di angka Rp60 ribu per Kg.

Kenaikan harga bumbu dapur juga merambat ke komoditas bawang. Harga bawang merah India kini dijual dengan harga Rp28 ribu per Kg, bawang merah Jawa mencapai Rp38 ribu per Kg, dan bawang putih juga naik menjadi Rp38 ribu per Kg.

Para pedagang memprediksi, kenaikan harga ini masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan jika hujan terus mengguyur wilayah penghasil.

“Kalau hujan terus seperti sekarang, harga kemungkinan akan naik lagi. Apalagi sekarang mendekati perayaan Imlek, biasanya permintaan akan lebih tinggi,” tambah Lauren.

Baca juga: Breaking News, Banjir Rob di Tanjungpinang Buat Cemas Warga Pelantar 2, Ketinggian Air Meningkat

Lonjakan harga ini membuat masyarakat semakin terbebani, terutama para ibu rumah tangga yang mengandalkan bumbu dapur sebagai bahan pokok sehari-hari.

Sementara itu, pedagang juga mengaku kesulitan karena daya beli masyarakat mulai menurun akibat mahalnya harga barang.

"Cukup sedih sebenarnya. Tapi ya sudah kalau emang seperti ini macam mana lagi. Ini sudah kebutuhan rumah," ujar, Erna seorang pembeli. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved