Tanjungpinang Zona Merah PMK, Pengawasan Sapi Diperketat Cegah Penyakit Mulut dan Kuku

Kota Tanjungpinang masih berstatus zona merah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di awal tahun 2025.

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
PENYAKIT MULUT DAN KUKU - Kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 5, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Kamis (16/1/2025). Ibu kota Kepri ini masih berstatus zona merah penyakit mulut dan kuku (PMK) meski sudah berganti tahun. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG – Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih berstatus zona merah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) meski sudah tahun 2025. 

Meskipun belum ada kasus PMK baru yang ditemukan tahun ini, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang terus memperketat pengawasan terhadap sapi yang keluar masuk wilayah tersebut.

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Tanjungpinang, Wantin Diarni, sepanjang tahun 2024 terdapat 95 sapi yang terkena PMK.

Sebanyak 82 kasus tercatat pada September dan 13 kasus lainnya ditemukan di Desember. 

Dua ekor sapi terpaksa dipotong, sedangkan sisanya dinyatakan sembuh menjelang akhir tahun.

Baca juga: Bintan Dapat Tambahan 40 Sapi Asal Riau Buat Iduladha, DKPP Pastikan Bebas PMK

"Petugas kami selalu memantau sapi yang masuk ke Tanjungpinang langsung di lokasi kandang. Meskipun kota ini berstatus tertular, kami tetap mengantisipasi agar tidak ada penyebaran lebih lanjut," ujar Wantin saat bertemu di ruangannya Kantor DP3 Tanjungpinang, Jalan Ahmad Yani, Kilometer 5, Kamis (16/1/2025).

Pejabat Otoritas Veteriner Kota Tanjungpinang, Arlinda, menambahkan bahwa meskipun PMK mudah menular, tingkat kematian akibat penyakit ini sangat rendah.

Ia menegaskan pentingnya peran peternak untuk membantu pencegahan melalui isolasi sapi yang tertular.

"Isolasi adalah langkah efektif untuk mencegah penyebaran. Selain itu, sapi yang masuk ke Tanjungpinang juga wajib divaksinasi, baik di daerah asal maupun setelah tiba di sini," jelas Arlinda saat menutup sesi wawancara. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved