IBU ANIAYA ANAK DI BATAM

Ibu di Batam Aniaya Anak Balitanya, Ketua RW Minta Dinsos dan Pihak Terkait Bertindak

Ketua RW bercerita, awal RH tinggal di kontrakannya, semua berjalan baik. Setelah memiliki anak, baru mulai terlihat kondisinya punya gangguan mental

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
IBU ANIAYA ANAK - Ibu yang aniaya anak balitanya saat sedang diperiksa di Polsek Sagulung, Batam, Rabu (22/1/2025). Ketua RW ungkap keseharian RH di rumah yang diduga punya gangguan mental 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketua RW di Kaveling Sagulung Jaya, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, juga angkat bicara terkait keseharian RH, ibu yang aniaya anak balitanya.

Ketua RW 02, Komar sekaligus pemilik rumah tempat RH dan suaminya BI tinggal menyebut, pasangan suami istri (pasutri) tersebut sudah tinggal kurang lebih satu tahun di rumah kontrakannya.

"RH ini istri kedua BI. Istri pertama informasinya sudah dipanggil Yang Maha Kuasa, dan BI memiliki dua anak dari yang pertama," kata Komar, Rabu (22/1/2025).

Komar bercerita, awal pasutri ini tinggal di kontrakannya, semuanya berjalan baik. Setelah RH memiliki anak, baru mulai terlihat kondisi RH yang diduga memiliki gangguan mental. Sejak perempuan itu memiliki anak, penyakitnya sering kambuh. 

Baca juga: Viral Video Balita di Batam dengan Mulut Terluka, Ibu Korban Akan Dibawa ke Psikiater

"Ya kita tidak tahu kenapa, kalau ekonomi mungkin sudah pasti, jadi kalau penyakit RH kambuh, sasarannya kepada anaknya," ujarnya.

Diceritakan, pertama kali tinggal di rumah kontrakannya, pasutri ini tinggal bersama dua anak BI dari istri pertama. 

Lalu, setelah BI punya anak dari RH, kedua anak dari istri pertamanya pindah ke rumah keluarga yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. 

Kondisi RH ini juga sudah dijelaskan BI kepada tetangga. Itu pula yang membuat tetangga sayang dan perhatian dengan keluarga tersebut.

"Jadi kita di gang ini sayang sama keluarga tersebut. Di samping BI hanya kerja bangunan dan RH hanya di rumah, kita tetangga di gang ini sering membantu, apakah sekadar untuk makan," ujarnya.

Komar melanjutkan ceritanya, awalnya BI baik dan merespons tetangga. Namun karena belakangan istrinya sering kambuh, sikap BI mulai berubah.

"Mungkin malu atau seperti apa. BI jadi pendiam dan mulai tidak suka dengan warga dan sering mengurung diri setelah pulang kerja," kata Komar.

Komar menceritakan, pihaknya dari perangkat RT/RW sudah memberikan informasi terkait kondisi keluarga ini kepada pihak kelurahan. Ia menyebut, pihak kelurahan juga sudah merespons.

"Tapi itulah kita tidak tahu kenapa, belakangan suaminya juga sudah mulai terbawa-bawa suasana istrinya. Jadi suaminya juga sudah sering ikut memarahi anaknya,'' kata Komar.

Sementara mengenai penganiayaan yang dilakukan RH kepada Ar yang masih balita, bukan hal baru.

Baca juga: Tetangga Ungkap Kebiasaan Ibu di Batam yang Aniaya Anak Balitanya, Diduga Gangguan Mental

"Kita warga di sinilah yang sering mengingatkan dan menolong, tapi itulah kambuh lagi-kambuh lagi," kata Komar.

Komar berharap pihak terkait baik Dinas Sosial dan pihak lainnya agar menolong keluarga tersebut.

"Kita kasihan juga, suami hanya serabutan, istri memiliki keterbelakangan mental. Yang kita khawatirkan masa depan anak itu," kata Komar.

(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved