TAMBANG PASIR ILEGAL DI BATAM

Pengakuan Warga Terkait Tambang Pasir Ilegal di Nongsa, Sering Buka Tutup

Keberadaan tambang pasir ilegal di Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, sudah lama beroperasi ha

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Eko Setiawan
Ian Sitanggang
TAMBANG PASIR ILEGAL - Alat berat yang dikerahkan petugas Ditpam saat melakukan penutupan tambang pasir di Nongsa, Selasa (4/2/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Keberadaan tambang pasir ilegal di Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, sudah lama beroperasi hanya saja sering buka tutup.

Hal ini diungkapkan warga Kampung Jabi, Nongsa, Kota Batam Provinsi Kepri, Selasa (4/2/2025).

"Kalau pengambilan pasir itu sudah lama, pasir dari sana biasanya untuk memenuhi kebutuhan tokoh bagunan di Kota Batam," kata  Nurhayati, Warga Kampung Jabi.

Selama ini biasanya tambang pasir di Nongsa beroperasi dari pagi sampai malam. "Tanahnya di kerok, lalu di cuci, nanti tanahnya jadi lumpur sementara pasir nya akan di alirkan ke dalam kolam, yang sudah disiapkan," kata Nurhayati.

Nurhayati menyebutkan warga sekitar ada juga yang bekerja di lokasi, namun jumlahnya tidak banyak. "Ya kalau tak dapat melaut, ikutlah kerja pasir," katanya.

Di tempat terpisah Zul warga lainnya mengaku keberadaan tambang pasir ilegal itu sudah terjadi sejak dulu dan awalnya ditolak warga.

"Tapi tahu lah, warga tidak bisa berbuat banyak, jadi mereka tetap beroperasi," kata Zul.

Zul mengatakan biasanya tambang pasir di kawasan bandara itu beroperasi saat ada permintaan dari toko atau developer.

"Kalau tidak ada permintaan, mereka berhenti beroperasi. Belakangan ini memang jarang lah banyak permintaan, tidak seperti dulu," kata Zul.

Sekarang ini kata Zul para penambang pasir ilegal tidak setiap hari beroperasi, dan merak juga tidak pernah membuat stok di lokasi.

"Kalau ada permintaan baru mereka kerja, kalau tidak ada, ya berhenti. Jadi dilokasi juga jarang ada stok pasir," kata Zul.

Sebanyak dua unit alat berat Beko dikerahkan untuk melakukan penertiban tambang pasirjyang beroperasi di tengah hutan daerah Bandara Hang Nadim Batam itu.

Sementara dampaknya bagi warga sekitar jalan sambau berpasir dan sangat sering mengakibatkan pengendara motor terjatuh.

"Kita bisa lihatlah daerah Nongsa, di jalan itu banyak pasir. Ya itu dari mobil pengangkut pasir," katanya.

Biasanya pasir dari lokasi dibawa kondisinya basah. "Jadi selama perjalanan banyak pasir jatuh di jalan, jadi bahaya juga," kata Zul.(Ian)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved