Feature

Remaja Asal Batam Harumkan Indonesia di Internasional Lewat Robot, Reyyan Tak Lupa Hafalan Al-Qur'an

Reyyan Nara Sanerdy, remaja 13 tahun asal Batam tak hanya jago membuat robot. Di sela kegiatannya, ia juga tak lupa menghafal Al-Qur'an. Ini ceritanya

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
Reyyan Nara Sanerdy, remaja 13 tahun di Batam, Provinsi Kepri saat menunjukkan medali dan piala kejuaraan yang ia peroleh pada Januari 2025. 

Namun, di balik semua pencapaiannya, ada satu hal yang tak pernah ia tinggalkan yaitu hafalan Al-Qur’an.

"Bisa kapan saja, tidak ada waktu tertentu. Pokoknya saya usahakan satu hari itu ada hafalan," katanya santai.

Di usianya yang masih terbilang belia, ia telah mengukir berbagai prestasi yang luar biasa, baik nasional maupun Internasional.

Tak hanya kecintaan pada teknologi namun juga kedalaman spiritualnya. 

Potret foto Keluarga, Reyyan (baju putih), ibu Rizkabella, Seruni Raudah (anak ke 5), Rania Hasyabrina (anak ke 4), Deraya Hasyabrina (anak ke 3), dan sang ayah Dody Apriyanto.
Potret foto Keluarga, Reyyan (baju putih), ibu Rizkabella, Seruni Raudah (anak ke 5), Rania Hasyabrina (anak ke 4), Deraya Hasyabrina (anak ke 3), dan sang ayah Dody Apriyanto. (Ucik Suwaibah/Tribun Batam)

Ke depan, ia bercita-cita menjadi IT Programmer dan ingin menyempurnakan prototype-nya agar bisa benar-benar digunakan di kehidupan nyata.

"Semuanya masih prototype, tapi nanti aku mau buat yang lebih bagus dan bisa dipakai banyak orang," katanya penuh keyakinan.

Pun keinginan menjadi seorang Hafidz Quran juga tetap menjadi tujuan dan cita-citanya.

Dari proses yang ia lalui tak terlepas dari dukungan dan doa orangtua yang selalu membersamainya.

"Awal-awal pasti sulit, ini mulai dan selesainya bagaimana, terus dibantu sama ayah. Bunda selalu dukung dan kasih ide ide," ungkapnya dengan senyum merekah.

Pada kesempatan ini, sang ayah, Dody Apriyanto mengatakan sebagai orangtua tugasnya hanya mendukung bakat dan potensi anak.

Reyyan bersama sang ayah, Dody Apriyanto saat melihat error yang terjadi di laptop
Reyyan bersama sang ayah, Dody Apriyanto saat melihat error yang terjadi di laptop (Ucik Suwaibah/Tribun Batam)

"Saya tidak pernah memaksakan anak saya untuk menyukai suatu hal, saya hanya mengenalkan mana yang mungkin ia sukai," ujar Dody.

Pria 39 tahun itu mengatakan, tugasnya sebagai ayah sebagai penunjuk arah dan membantu sang anak kala mengalami kesulitan dalam proses belajar.

"Saya hanya membantu. Kalau butuh buku sains, matematika atau coding untuk belajar saya tunjukan. Ada error mungkin saat pengerjaan saya bisa bantu arahkan," ungkapnya. 

Sang ibu, Rizkabella tak henti-hentinya memberikan dukungan baik secara pengetahuan maupun spiritualnya.

"Untuk hafalan tidak ada patokan harus berapa juz, tapi setiap hari itu ada, entah satu surah atau berapa ayat gitu," kata Rizkabella.

Tak banyak yang wanita 39 tahun ini sampaikan, ia berharap kelima anaknya bisa sukses kedepannya di bidang yang ia sukai.

Tentu saja dibarengi dengan bekal ilmu agama yang ditanamkan sejak dini. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved