Profil Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Jebolan Akmil 1993 Kini Dirut Bulog
Profil Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya ditunjuk sebagai Dirut Bulog. Jebolan Akmil 1993 menggantikan Wahyu Suparyono.
TRIBUNBATAM.id - Tribun Batam merangkum profil Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog.
Novi Helmy menggantikan posisi Wahyu Suparyono yang baru menjabat Direktur Utama Perum Bulog pada September 2024.
Pergantian itu tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-30/MBU/02/2025 tertanggal 7 Februari 2025, yang secara resmi mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono di Bulog.
Novi menggantikan Wahyu Suparyono yang baru menjabat sejak 10 September 2024 atau kurang dari lima bulan.
Selain Direktur Utama, Kementerian BUMN juga mengganti Direktur Keuangan dari Iryanto Hutagaol ke Hendra Susanto.
Baca juga: Bulog Natuna Jamin Stok Beras Aman Selama Ramadan 2025, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.
Adapun Hendra sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan perombakan Direksi Utama Perum Bulog beserta jajaran direksi lainnya.
Ia menjelaskan, perombakan ini dilakukan untuk menyegarkan manajemen Perum Bulog.
Penyegaran diperlukan karena direksi sebelumnya tidak mencapai target penyerapan gabah yang ditetapkan pemerintah.
"Ada penugasan yang diberikan, ini harus bisa kita lakukan secara maksimal, sama kemarin keputusan pembelian gabah untuk kita harus 3 juta ton gabah, nah datanya masih kurang maksimal. Makanya kita butuh penyegaran," ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Baca juga: Bulog Tanjungpinang Jamin Stok Beras dan Minyak Cukup untuk Nataru
Penyerapan gabah yang belum maksimal membuat Erick menilai perlunya tambahan sistem manajemen yang lebih kuat di Bulog.
Hal ini sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.
"Dari data-data serapannya masih kecil, yah perlu ada penyegaran dan perlu semua supporting sistem untuk memastikan penugasan ini secara maksimal," kata dia.
Sebelumnya, Erick menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Berikut Profil Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Dirut Bulog
Novi Helmy merupakan lulusan Akadami Militer (Akmil) 1993 dan berasal dari korps infanteri.
Ia merupakan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Saat perwira pertama (pama), Novi Helmy pernah menjabat Komandan Kompi Kopassus dan Kepala Seksi Intelijen Kopassus.
Baca juga: Bulog Anambas Kepri Jamin Stok Beras Aman Selama Nataru 2024, Total Ada 150 Ton
Novi juga pernah berkarier di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Sejumlah jabatan yang pernah ia emban antara lain Wakil Komandan Detasemen Pengamanan Paspampres, Kepala Seksi Operasi Paspampres dan Komandan Grup D Paspampres.
Novi pecah bintang saat ditunjuk menjadi Asisten Personel Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III pada 2019.
Setelah itu, ia menjabat Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kogartap) I/Jakarta, Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad, Panglima Iskandar Muda (IM), dan terakhir Aster Panglima TNI.
Saat menjabat Pangdam IM yang membawahi wilayah komando Provinsi Aceh, salah satu program utama Novi adalah penanaman jagung.
Menurut dia, program tersebut sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan negeri melansir Kompas.com.
Baca juga: Menjaga Ketahanan Ekonomi di Natuna, Bulog Saluran Bantuan Beras ke 4.317 Penerima
“Saya berkeyakinan Pangdam baru akan melanjutkan program ini, karena memang saat ini lagi krisis pangan,” kata Novi saat lepas sambut Pangdam IM, 10 Maret 2024, dikutip dari acehprov.go.id.
Saat itu, Novi juga mengatakan, ketahanan pangan menjadi salah satu tugasnya dalam jabatan baru sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.
Novi berkomitmen mengawal program ketahanan pangan di Aceh beserta seluruh daerah lainnya.
Ketika menjabat Aster Panglima TNI, Novi beberapa kali mengikuti acara terkait ketahanan pangan, salah satunya penanaman benih unggul padi di Pemalang, Jawa Tengah, 19 Desember 2024.
“TNI merespons dan adaptif dalam mendukung akselerasi swasembada pangan. Salah satu respons tersebut adalah program teritorial yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, antara lain di wilayah Kodam 071 Pemalang ini,” kata Novi, dikutip dari bsip.pertanian.go.id.
Baca juga: Stok Beras Aman Jelang Nataru, Bulog Natuna Kepri Sebut Ketersediaan Hingga April 2025
Novi menyatakan komitmen TNI dalam ketahanan pangan dengan memperkuat kolaborasi bersama jajaran Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah.
Polemik
Penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Bulog menimbulkan polemik.
Sebab, Novi Helmy masih berstatus sebagai perwira TNI aktif.
Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menjelaskan, secara hukum, ini berkaitan dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang mengatur bahwa prajurit aktif tidak boleh menduduki jabatan sipil.
Kecuali pada sejumlah posisi tertentu terutama yang berkaitan langsung dengan tugas pertahanan. Sayangnya, lanjut dia, Bulog sebagai perusahaan BUMN, tidak termasuk dalam pengecualian yang diatur dalam pasal tersebut.
"Jika seorang perwira aktif ingin menduduki jabatan di luar lingkungan militer, mekanisme yang seharusnya ditempuh adalah mengundurkan diri atau beralih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menjaga profesionalisme TNI dan prinsip-prinsip penyelenggaraan negara," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).
Khairul mengungkapkan, Bulog memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan dan logistik nasional.
Di mana, pemerintah menganggap ini sebagai bagian dari ketahanan negara, yang beririsan dengan stabilitas nasional.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah menilai bahwa pengalaman, kedisiplinan, dan jaringan logistik yang dimiliki oleh perwira militer dapat mendukung pencapaian target strategis, seperti swasembada pangan atau stabilitas pasokan bahan pokok.
"Namun, keputusan ini juga menimbulkan tantangan, terutama terkait dengan kepastian hukum dan konsistensi dalam implementasi reformasi TNI," ungkapnya.
Khairul menyebutkan, jika tren penempatan perwira aktif dalam jabatan sipil diproyeksikan akan terus berlanjut, ada dua kemungkinan yang perlu dipertimbangkan yakni apakah pemerintah akan menyesuaikan aturan yang ada, seperti dengan merevisi Pasal 47 UU TNI, atau tetap mengikuti mekanisme alih status yang telah berlaku selama ini.
"Ke depan, mungkin perlu ada kejelasan lebih lanjut mengenai bagaimana pemerintah melihat peran TNI dalam sektor-sektor strategis di luar pertahanan, agar tidak terjadi ambiguitas hukum yang dapat berdampak pada prinsip profesionalisme TNI dan supremasi sipil," ucapnya.
Kata Mabes TNI
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto, menyebutkan bahwa penunjukan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog merupakan permintaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada TNI.
BUMN, jelas Hariyanto, menganggap Novi berpengalaman untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Penugasan ini dilakukan atas permintaan dari Kementerian BUMN, yang melihat bahwa Mayjen TNI Novi Helmy memiliki pengalaman dan jaringan luas hingga ke tingkat Babinsa, yang tentunya dapat mendukung penguatan program ketahanan pangan nasional," kata Hariyanto kepada Kompas.com, Senin (10/2/2025).
Penunjukan Novi, lanjut Kapuspen, juga merupakan bagian dari kerja sama strategis antara TNI dan BUMN yang didasarkan pada Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua institusi.
Nota kesepahaman itu telah dilaksanakan sebelumnya.
Namun, tidak dibeberkan lebih perinci kapan nota kesepahaman itu ditandatangani oleh TNI dan BUMN.
Pada intinya, Mabes TNI mengonfirmasi bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyetujui permintaan BUMN untuk menunjuk Novi Helmy sebagai Dirut Bulog.
"Panglima TNI telah menyetujui permintaan tersebut setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog," beber Kapuspen.
Lebih jauh, Hariyanto menuturkan bahwa pada hari ini telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara TNI dan Bulog dalam rangka mendukung pengadaan beras dan gabah nasional 2025.
"Kerja sama ini akan memanfaatkan gudang-gudang TNI yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," jelas Kapuspen TNI.
Terakhir, Hariyanto memastikan TNI selalu mendukung kebijakan yang berorientasi pada kepentingan nasional, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional. (TribunBatam.id/*) (Kompas.com) (Kontan.co.id/Arif Ferdianto)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kado Spesial Menjelang HUT ke-80 TNI, Tiga Matra di Natuna Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah |
![]() |
---|
Prajurit dan Warga Natuna Kompak Gotong Royong Bersihkan Masjid Agung Sambut HUT ke-80 TNI |
![]() |
---|
Siti Rela Jalan Kaki 1 Km Demi Berburu Sembako di Pasar Murah Lanal Tarempa Jelang HUT TNI |
![]() |
---|
Sosok Iwan Pelaku Pembunuhan Serda Rahman Setiawan di Kafe Wonosbo, Ternyata Residivis |
![]() |
---|
Identitas 2 Oknum Prajurit TNI AD Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.