LIPUTAN KHUSUS

Efisiensi Anggaran Pemerintah, ASITA Tanjungpinang Soroti Dampaknya ke Wisatawan Domestik

Asita Tanjungpinang menilai pengurangan perjalanan dinas pemerintah dan larangan penggunaan hotel untuk rapat bisa kurangi jumlah wisatawan lokal

|
Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Dewi Haryati
ISTIMEWA
EFISIENSI ANGGARAN - Ketua Asita Tanjungpinang Sapril soroti potensi dampak efisiensi anggaran pemerintah pada wisatawan domestik atau lokal yang berkunjung ke Ibu Kota Kepulauan Riau (Kepri). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat belum memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata di Tanjungpinang dan Bintan. 

Ketua Asita (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Tanjungpinang-Bintan, Sapril Sembiring, mengatakan hingga saat ini arus wisatawan, terutama dari wisatawan mancanegara (wisman), masih berjalan lancar, walaupun ada penurunan.

"Dampaknya bukan karena anggaran, melainkan lebih pada faktor lain seperti harga tiket yang masih tinggi, terutama dari (wisman) Singapura dan Malaysia," ujar Sapril saat diwawancarai, Kamis (13/2/2025).

Menurutnya, kenaikan harga tiket ferry menjadi kendala utama hingga membuat kunjungan wisatawan asing ke Tanjungpinang menurun. 

Baca juga: Dampak Efisiensi Anggaran, Dinas Perpustakaan Anambas Hapus Lomba Bercerita Anak

"Beberapa operator ferry belum menurunkan harga tiket karena alasan biaya bahan bakar dan rendahnya tingkat keterisian penumpang. Akibatnya, wisatawan dari Singapura lebih memilih berkunjung ke Batam dibandingkan Tanjungpinang," ujarnya.

Sementara itu, Sapril menyoroti potensi dampak efisiensi anggaran terhadap wisata domestik. Pengurangan perjalanan dinas pemerintah dan larangan penggunaan hotel untuk rapat bisa menekan angka kunjungan wisatawan lokal yang biasanya datang untuk kegiatan kerja.

"Untuk agen travel seperti kami, yang terasa adalah penurunan tamu domestik, terutama dari kalangan yang melakukan kunjungan kerja. Ini yang menjadi perhatian besar," tambah Sapril.

Meski demikian, destinasi wisata di Tanjungpinang dan Bintan tetap menjadi daya tarik wisatawan, terutama grup tur yang kerap mengunjungi ikon kota seperti Gedung Gonggong, Pantai Trikora, hingga kawasan eksklusif Lagoi di Bintan.

Sapril berharap pemerintah dapat memperhatikan persoalan konektivitas, khususnya meningkatkan frekuensi perjalanan ferry dari Singapura ke Tanjungpinang, sehingga dapat mendorong lebih banyak kunjungan wisatawan asing.

Baca juga: Kebijakan Efisiensi Anggaran, Bagaimana Dampaknya pada Industri MICE di Batam?

"Kalau konektivitas diperkuat, Tanjungpinang bisa lebih bersaing dengan Batam dalam menarik wisatawan mancanegara," pungkasnya. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)


Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved