Dihukum Dorong Motor, Remaja di Bintan Kapok Balap Liar

TRIBUN BATAM.id, BINTAN  -  Remaja di Bintan tak mau melakukan aksi balap liar lagi di Jalan Lintas Timur, Toapaya, Bintan.

Para remaja itu sepertinya tidak mau melakukan hal serupa, usai dihukum polisi dorong motor sejauh satu kilogram lebih. 

Langkah ini sengaja dilakukan Satlantas Polres Bintan sebagai teguran awal untuk para remaja.

Hasilnya terbukti, Minggu (23/2/2025) sore tidak ada satupun remaja yang melakukan balap liar di jalan Lintas Timur.

Situasi ini sudah berlangsung sejak Sabtu (22/2/2025) kemarin. 

Berdasarkan pantauan TRIBUNBATAM.id, lalu lalang kendaraan di sana seperti biasa.

Pengendara yang biasanya takut, kini lebih leluasa melintas di jalan Lintas Timur. 

Remaja yang sebelumnya nongkrong di pinggir jalan kini tak ada lagi.

Knalpot brong pun jarang terdengar di area jalan tersebut.

Jalan itu kini sepi dan tidak banyak asap yang tampak di sana.

Padahal biasanya pukul 16.00 -18.00 WIB ruas jalan Lintas Timur selalu bising dan banyak asap dari sepeda motor. 

Belum lama ini beredar di media sosial (medsos) sebuah video yang menunjukkan sejumlah remaja dorong motor di Jalan Lintas Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Video berdurasi 22 detik itu di sebar warga di sejumlah media sosial dan group WhatsApp dan menjadi viral.

Para remaja tersebut sebelumnya terlibat balap liar di Jalan Lintas Timur.

Mereka dihukum polisi karena aksi itu sangat membahayakan pengendara lain yang melintas. 

Warga Bintan pun menyambut baik teguran polisi ini. Apalagi sejauh ini banyak pengendara yang merasa resah dengan ulah remaja tersebut. 

"Kami dukung tindak tegas pak Polisi. Ini sangat bagus," kata pengendara, Jonathan,  Minggu (23/2/2025).

Dia berharap, polisi tetap memberikan tindakan seperti ini agak memberikan efek jera bagi remaja itu.

"Saya ingin razianya dilakukan secara rutin setiap sore," kata dia.

Kanit Turjagwali Satlantas Polres Bintan, Ipda Mardika saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.

"Kejadian pada Jumat (21/2/2025) sore," kata Mardika.

Kala itu, sebanyak 27 remaja melakukan balap liar di Jalan Lintas Timur, Kilometer (Km) 17, Kecamatan Toapaya.

Anggota Satlantas Polres Bintan pun mendatangi lokasi balap liar untuk menertibkan mereka. 

Hasilnya, 15 motor diamankan anggota. 

“Motor yang diamankan itu tidak sesuai standar lagi," jelasnya. 

Misalnya tidak menggunakan pelat nomor, knalpot brong, dan tidak menggunakan helm dan lainnya. 

Ia bersama anggota lainnya menggiring para remaja serta kendaraan masing-masing dari lokasi balap liar hingga ke Pos Lantas Batu 16, dengan berjalan kaki lebih dari 1 Kilometer. 

"Kami suruh anak-anak itu jalan kaki sambil mendorong motor mereka, ini jadi pembelajaran dan teguran untuk mereka," ujarnya. 

Para remaja itu lalu disuruh menelepon orang tua maupun keluarganya agar membawa surat-surat kendaraan masing-masing secara lengkap.

Termasuk knalpot standar untuk ganti knalpot brong di pos polisi Batu 16.

"Orang tuanya harus bertanggung jawab, supaya tau bahwa balap liar tidak dibenarkan, dan mengganggu warga,” lanjutnya.

Polisi akan melakukan peneguran secara tertulis serta penilang, apabila pelanggarannya tidak bisa ditolelir.

Mereka lakukan balap liar hampir setiap Minggu, dan mereka ada grup media sosial untuk tentukan jadwal balapan.

"Kali ini kami hanya buat surat pernyataan tertulis terlebih dahulu. Jika diulang lagi maka akan kami tulang," kata Mardika. 

Mardika mengimbau kepada para orang tua agar turut berperan aktif untuk mengawasi anak-anaknya. 

Karena, para remaja itu belum cukup umur mengendarai motor.

Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar telah membantu Satlantas Polres Bintan untuk menertibkan balap liar.

"Ke depan Kabupaten Bintan bebas balap liar," harapnya.  ((TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).