RAMADAN 2025

Takjil Ramadan di Anambas Kena Uji Sampel, Dinkes Pastikan Bebas Zat Berbahaya

Sejumlah takjil Ramadan di Anambas mendapat uji sampel oleh Dinkes. Hasilnya, tak ditemukan zat berbahaya.

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
RAMADAN DI ANAMBAS - Petugas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Anambas saat mengecek sampel takjil atau panganan berbuka puasa, Sabtu (8/3). Dinkes Anambas memastikan takjil di Anambas saat Ramadan bebas zat berbahaya. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau Dinkes PPKB Anambas memeriksa sejumlah panganan berbuka atau takjil Ramadan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pemeriksaan yang dimulai pada Sabtu (8/3/2025) siang itu, menguji sedikitnya 26 sempel makanan dan minuman yang dijajakan para pedagang.

Titik pemeriksaan sempel dipusatkan di dua kecamatan yakni Kecamatan Siantan dengan Pasar Takjil Tarempa dan Kecamatan Siantan Selatan dengan Pasar Takjil Tiangau dan Air Bini.

Para penjual takjil atau kudapan berbuka puasa ini sudah jadi langganan pemeriksaan setiap tahun oleh Dinkes Anambas.

Terutama Pasar Takjil Tarempa di Jalan Hangtuah yang menjadi pusat keramaian para pembeli.

Baca juga: Siswi SMA Jadi PSK di Anambas, Dapat Orderan Dari Sepupu, Ditangkap Saat Servis Pelanggan ke Dua

Sofiani Srilagogo, Staf Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinkes PPKB Anambas mengatakan, pengujian takjil dilakukan untuk memastikan panganan higenis dan aman dikonsumsi masyarakat.

"Ini langkah pencegahan untuk mewaspadai adanya pengunaan zat kimia berbahaya yang terkandung dimakanan maupun minuman yang dijajakan," ucapnya, Minggu (9/3/2025).

Menurutnya, kandungan zat kimia makanan dan minuman yang disasar meliputi bahan yang memakai boraks, formalin, rhodamin serta methanil.

"Mulanya kami survei dulu. Kami lihat jenis makanan dan minuman yang mencurigakan seperti warna yang mencolok," sebutnya.

Untuk pengujian kandungan zat berbahaya itu, pihaknya menggunakan alat Food Security Kit dan Sanitary Kit.

Baca juga: Gadis SMA di Anambas Jadi PSK di Bulan Ramadan, Ditangkap Saat Terima Orderan ke Dua

"Setelah kami dapati dan jadikan sampel lalu diuji. Dan untuk hasil uji 26 sampel ini semuanya negatif bahan tambahan pangan (BTP) alias bebas dari zat berbahaya," terangnya.

Meski hasil uji sampel negatif, namun pihaknya mengimbau kepada para pedagang untuk tetap menjaga kualitas makanan dan minuman dengan menggunakan sarung tangan dan penutup wadah.

"Masih ada kami temukan yang tidak tertutup dan tak menggunakan sarung tangan plastik, lalat pun jadi hinggap, maka kami sudah ingatkan juga," jelasnya.

Ia pun juga berharap masyarakat pandai memilih makanan yang sehat tanpa bahan berbahaya.

"Kalau masyarakat jeli dan berwawasan luas maka itu bisa mencegah peredaran panganan yang berbahan zat berbahaya. Mayoritas takjil yang dijual di sini bukan olahan penjual sendiri tapi titipan," pungkas Sofi. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved