Gerbang Lampu Colok di Singkep Lingga saat Ramadan, Camat Singkep: Jaga Tradisi
Tradisi membangun gapura atau gerbang lampu colok untuk malam tujuh likur akan menghiasi perkampungan di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Tradisi membangun gapura atau gerbang lampu colok untuk malam tujuh likur saat Ramadan 1446 Hijriah akan menghiasi perkampungan di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.
Malam tujuh likur merupakan malam 27 Ramadan 1446 Hijriah yang sering dinanti-nanti warga dengan hadirnya lampu colok atau pelita berbahan bakar minyak tanah.
Khususnya Pemerintah Kecamatan Singkep bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) akan menggelar lomba atau penilaian pintu gerbang lampu colok sebagai bagian dari perayaan turun temurun ini.
Camat Singkep, Agustiar, mengatakan bahwa penilaian akan difokuskan pada keindahan seni lampu pelita yang menjadi ciri khas tradisi ini.
Untuk penilaiannya akan dilakukan tepat pada malam tujuh likur atau 27 Ramadhan 1446 Hijriah.
Baca juga: Tausiah Ramadan: Al- Quran Pedoman Hidup
“Untuk menjaga keaslian tradisi, pintu gerbang diutamakan menggunakan lampu pelita seluruhnya. Yang dinilai adalah seni pencahayaan, keindahan tampilan, dan konsep dekoratif yang diusung masyarakat,” kata Agustiar, Sabtu (22/3/2025).
Ia menambahkan bahwa pihak kecamatan akan mengadakan rapat teknis guna menetapkan kategori penilaian secara rinci.
Pihaknya juga akan bersurat ke setiap desa dan kelurahan agar kriteria penilaian ini jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
“Dengan demikian, seluruh peserta bisa mempersiapkan gerbang mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas masyarakat, Kecamatan Singkep dan PHBI akan memberikan penghargaan kepada lima gerbang terbaik.
Baca juga: Disnakertrans Lingga Ingatkan Perusahaan Bayar THR Pekerja di Kepri
Juara 1 hingga Juara 5 akan mendapatkan piala penghargaan dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam melestarikan tradisi ini.
“Kami bangga melihat bagaimana masyarakat begitu peduli terhadap seni dan budaya dalam menyambut Malam Tujuh Likur. Bahkan, ada beberapa desa yang berencana mengadakan makan berhidang sebagai bentuk syukuran atas kebersamaan ini,” tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Malam Aman di Lingga, Polisi Gencar Patroli Skala Besar Cegah Premanisme dan Kejahatan Jalanan |
![]() |
---|
Semarak Family Fun Day 2025 di Selayar Lingga, Rangkaian HUT ke-80 Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Truk ODOL di Lingga Marak, Sopir Sebut Imbas Penarikan Subsidi Kapal Roro |
![]() |
---|
Lomba Menganyam Ketupat Meriahkan HUT ke 80 RI di Kampung Sergang Lingga |
![]() |
---|
Polisi di Lingga Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.