Embung Senilai Rp24 M di Desa Nyamuk Anambas Tak Berfungsi, Padahal Dibutuhkan Warga
Embung Air Baku di Desa Nyamuk Anambas tak juga bisa difungsikan. Proyek senilai Rp24 miliar itu dibangun sejak 2021 lalu
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Embung Air Baku Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri masih dikeluhkan oleh warga setempat.
Terhitung sudah 4 tahun sejak fasilitas air bersih itu dibangun, dampak manfaatnya belum juga dirasakan oleh warga hingga saat ini.
Infrastruktur yang dibangun tahun 2021 dengan sumber APBN senilai Rp24 miliar lebih itu tidak berfungsi optimal, menampung air untuk mengaliri rumah-rumah warga.
Kepala Desa Nyamuk Adnan mengungkapkan, tidak berfungsinya Embung Air Baku disebabkan adanya kebocoran di dinding embung.
Baca juga: HUT RI di Desa Nyamuk Anambas Semarak dengan Lomba Jongkong Layar
Ia menyebut, struktur dinding dan lantai embung kebanyakan telah keropos dan mengalami keretakan.
"Sampai saat ini kami belum pernah gunakan waduk itu. Macam mana mau dipakai, waduk itu bocor dan tak bisa menampung air," ucap Adnan, Senin (7/4/2025).
Ia menjelaskan, dengan letak geografis Desa Nyamuk yang tak memiliki mata air, awal dibangunnya embung tersebut difungsikan untuk menampung air hujan.
Namun, hingga pembangunan rampung, embung tak juga mampu menampung air hujan, sehingga untuk kebutuhan air, warga mengambil dari tangki penampung desa.
"Kami hanya butuh embung itu di saat musim kemarau. Kalau saja embung itu bagus sudah bisa tampung air hujan. Kalau sekarang ini kami pakai air dari tangki desa, saya siapkan ada 3 tangki, tapi kan itu terbatas," ujarnya.
Adnan menjelaskan, pada tahun 2023 lalu, pihaknya pernah turun ke lokasi untuk memperbaiki embung tersebut.
Bahkan, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Wilayah IV Batam, sempat meminta Adnan untuk mempekerjakan warga memperbaiki embung agar bisa berfungsi.
"Waktu itu sempat kerja, tapi belum sampai seminggu sudah disuruh berhenti. Saya minta solusi terus, supaya diplaster. Tapi sampai sekarang terbengkalai tidak berfungsi," ungkapnya.
Begitupun pada tahun 2024, pihak perbaikan embung kembali turun. Namun hanya membersihkan jalan ke arah embung.
Baca juga: Pencurian di Desa Nyamuk Anambas, Kedai Juraimi Sudah 3 Kali Dibobol Maling
"Mohon maaf, buat apalah hanya menebas atau buka jalan itu. Kan yang jadi masalah di embungnya. Ini saya dengar-dengar katanya mau turun lagi tahun ini," ujarnya.
Sedari awal, menurut Adnan, pelaksana BWS tak serius dan terkesan asal-asalan dalam membangun Embung Air Baku Desa Nyamuk.
Persoalan kesulitan air bersih akibat tak berfungsinya embung di wilayahnya ini pun telah disampaikannya kepada Bupati Anambas Aneng.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Bupati baru, katanya kalau pihak pelaksana turun segera kabari beliau dan beliau pun mau turun meninjau ke sini," kata Adnan.
Pihaknya hanya berharap, pemerintah daerah (pemda) maupun BWS dapat memperbaiki fungsi embung agar maksimal dimanfaatkan warga.
"Hanya itu yang kami inginkan, mudah-mudahan segera diperbaiki supaya warga kami dapat memenuhi kebutuhan air, apalagi saat kondisi cuaca kemarau," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)
Aktif Dukung Gerakan Zakat, Wakil Gubernur Kepri Terima Penghargaan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Hang Nadim Batam Hari Ini Jumat 29 Agustus, Batam Mendung Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Harga Beras di Anambas di Atas HET, Jalur Distribusi dan Transportasi Jadi Pemicunya |
![]() |
---|
Kesenian Betingkah Alu Selesung Natuna, Warisan Leluhur yang Kini Masih Menggema |
![]() |
---|
Polemik Beras Premium di Batam, Murah Karena Impor, Tapi Dilarang Keluar Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.