Lingga Terkini

Cekcok 2 Kelompok di Lingga Viral, Bermula dari Pertemuan Seorang Pemuda dan Tiga Warga Tinjul

Perselisihan dua kelompok di Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, viral di sosial media.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/istimewa
VIRAL CEKCOK DI LINGGA - Viral cekcok antara dua kelompok terjadi di Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, belum lama ini, dipicu soal kepemilikan lahan. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Perselisihan dua kelompok di Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, viral di sosial media.

Dua kelompok tersebut nyaris bentrok di jalan Desa Tinjul, atas peristiwa yang terjadi pada Rabu (16/4/2025) lalu.

Cekcok tersebut disebabkan kepemilikan lahan yang berada di Desa Tinjul antara dua belah pihak.

Namun, jauh sebelum itu, suasana tegang tersebut bermula pada pertemuan pemuda berinisial HD dengan Kepala Desa dan dua warga Desa Tinjul di lokasi tersebut, pada 7 Februari 2025.

HD menuturkan, kronologis kejadian berawal pada hari Jumat itu, sekira pukul 16.30 WIB, HD menuju salah satu kebunnya untuk meninjau tanaman pinangnya, di lahan yang menjadi perselisihan.

Setelah selesai meninjau tanamannya, HD kemudian pergi ke kebun yang menurutnya telah dibeli oleh orangtuanya.

Sesampainya HD di Kebun tersebut, yakni sekira pukul 17.30 WIB, HD melihat kebun tersebut sudah di Kelola oleh orang lain.

Sehingga, HD berniat untuk memancang bertujuan memberikan patok, dengan membawa parang dan tali rafia.

"Itu saya lakukan agar orang yang mengerjakan lahan tersebut mengetahui tentang batas lahan untuk memperjelas lokasi kebun," ungkap HD, ditemui Tribunbatam.id, Senin (21/4/2025).

Namun, HD mengaku didatangi oleh Kepala Desa Tinjul, Amren dan dua warga Tinjul lain.

Salah seorang warga, membawa senjata tajam yang menurut HD itu merupakan samurai.

"Mereka membawa senjata tajam jenis samurai (menurutnya-red), untuk menghalangi saya memancang lahan tersebut," terangnya.

Ia melanjutkan, saat itu terjadi perdebatan antara HD dengan tiga orang tersebut, hingga berujung kepada tindakan diduga pengancaman kepada HD.

Secara terpisah, saat Tribunbatam.id meminta keterangan Kepala Desa Tinjul, Amren, membenarkan bahwa ada pertemuan dia bersama dua warga Tinjul dengan HD saat itu.

Namun, ia membantah bahwa senjata tajam yang dibawa warganya itu merupakan samurai, melainkan parang panjang untuk berkebun membersihkan dahan pisang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved