BP BATAM
Li Claudia Chandra Minta Presiden Prabowo Evaluasi Aturan yang Hambat FTZ Batam
Li Claudia Chandra menilai, Batam seharusnya memiliki kekhususan dalam penerapan aturan, namun realitanya banyak peraturan yang justru menyulitkan
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
"BP Batam merupakan perpanjangan pemerintah pusat di Kota Batam, seharusnya bisa diberikan kewenangan untuk perizinan seperti Amdal. Sehingga kemudahan perizinan satu pintu benar-benar bisa berjalan," ungkapnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi Batam yang mencapai 6,9 persen, salah satu yang tertinggi di Indonesia, Li Claudia yakin FTZ tetap menjadi langkah strategis mendongkrak ekonomi nasional.
"FTZ bagi Kota Batam seharusnya menjadi lex specialis, Batam tidak bisa disamakan dengan daerah lain," terangnya.
Wanita 52 tahun ini berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo, dapat meninjau ulang sejumlah kebijakan yang tidak sejalan.
"Saya sangat berharap Pak Prabowo mengambil langkah yang bijak dan strategis untuk Kota Batam dengan mengevaluasi aturan-aturan yang bertentangan dengan konsep FTZ di Batam. Kalau langkah yang tepat dan benar, maka Batam dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya," tutupnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Li Claudia Chandra
Wakil Kepala BP Batam
Humas BP Batam
Berita BP Batam
BP Batam
Kepala BP Batam
Amsakar Achmad
Batam
Perluasan Wilayah KPBPB Batam, BP Batam Gelar Konsultasi Publik |
![]() |
---|
Hadiri Pelantikan PII, BP Batam Dukung Upaya Perkuat Peran Insinyur Lokal |
![]() |
---|
BP Batam Tutup Akses ke Telaga Bidadari, Untuk Jaga Kualitas Air Baku Waduk Muka Kuning |
![]() |
---|
BP Batam Gelar FGD Monev Pengelolaan Pengaduan, Tingkatkan Kualitas Sistem dan Layanan |
![]() |
---|
Kepala BP Batam Dampingi Menteri Transmigrasi RI Serahkan 94 SHM ke Rempang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.