HAJI 2025

Kisah Calon Jemaah Haji Tertua dari Natuna, Ibrahim Ucap Syukur Bisa Pergi ke Tanah Suci

Bujang Ibrahim Ilyas (74) kepada Tribun Batam menceritakan kisahnya hingga bisa berangkat haji tahun ini bersama 56 warga Natuna lainnya.

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
CALON JEMAAH HAJI NATUNA - Bujang Ibrahim Ilyas (74) calon jemaah haji tertua dari Natuna, Provinsi Kepulauan Riau saat berfoto bersama anak-anaknya di Masjid Baitul Izza, Selasa (29/4). 

Meskipun kondisinya sudah tak sekuat dulu, derap langkahnya kini tak lagi tegap, nada bicaranya pun mulai lambat dan terbata-bata, tapi semangatnya tak pernah pudar nan padam.

"Syukur dan sangat senang sekali, bisa berangkat haji tahun ini," ujarnya singkat saat ditanya soal perasaannya.

Tekad dan semangat darinya pun patut diacungi jempol.

Pasalnya seluruh biaya hajinya merupakan hasil keringatnya.

"Alhamdulillah ini sepenuhnya hasil jerih payah saya sendiri. Dari uang pendaftaran sampai pelunasan akhir dari hasil tabungan," ucapnya penuh bangga.

Baca juga: Kemenag Natuna Sebut 57 Jemaah Dipastikan Bisa Berangkat Haji Tahun Ini

Bujang juga seorang ayah yang memiliki empat orang anak, yang semuanya telah bekerja dan berkeluarga. 

Tangis haru dari mereka turut mengiringi langkahnya menuju haji yang Mabrur.

Meski begitu, ia berangkat ke Tanah Suci tanpa pendamping dari keluarga terdekat.

"Saya berangkat sendiri, Insya Allah saya mampu," jawabnya semangat.

Sri Sulistia, anak keempat Bujang yang turut hadir dalam acara pelepasan, tak bisa menyembunyikan rasa harunya melihat sang ayah akhirnya bisa mewujudkan impian berhaji.

"Sangat terharu, karena Beliau berangkat haji murni dari hasil jerih payah sendiri. Beliau menabung bertahun-tahun dan Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat," katanya penuh haru.

Baca juga: Kemenag Natuna Rampungkan Manasik Haji 2025, Pastikan CJH Siap Diberangkatkan 

Ia mengungkapkan, seharusnya sang ayah berangkat haji tahun lalu, namun batal karena kendala administrasi.

"Nama di paspor tidak sesuai dengan KTP, jadi batal berangkat padahal sudah masuk kuota," ujarnya.

Sri menyebut, ayahnya sangat sedih ketika dinyatakan batal berangkat pada tahun lalu.

"Tapi Beliau tetap yakin kalau memang belum saatnya dipanggil ke tanah suci, dan suatu saat pasti bisa berangkat. Ternyata benar tahun ini ayah diprioritaskan lagi untuk bisa berangkat," ceritanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved