Kecelakaan di Batam
Kecelakaan Maut di Tiban Center, Dishub Batam Sebut Rutin Uji KIR Kendaraan
Kepala Dishub Batam merespons uji KIR dalam kecelakaan maut di Simpang Tiga Tiban Center serta melibatkan truk, Jumat (2/5).
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kecelakaan maut di Batam dekat Simpang Tiga Tiban Center pada Jumat (2/5) lalu memicu pertanyaan soal pengawasan uji kelayakan kendaraan (KIR) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Warga Batam mempertanyakan bagaimana kendaraan besar seperti truk bisa tetap beroperasi hingga terlibat kecelakaan maut di Batam jika kondisinya tidak prima.
Terlebih, dugaan awal menyebutkan bahwa kecelakaan maut di Batam itu terjadi karena truk alami rem blong.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Salim, mengatakan bahwa pengawasan terhadap uji KIR tidak bisa dilakukan sembarangan di jalan umum.
"Razia penumbar, penumpang, barang, dan orang itu rutin kami lakukan. Dalam kegiatan itu kami libatkan TNI, polisi, kejaksaan, dan pengadilan. Hanya dalam razia itu kami bisa cek kendaraan sudah KIR atau belum," ujar Salim, Minggu (4/5/2025).
Baca juga: Polisi Tahan Sopir dan Kernet Truk Imbas Kecelakaan Maut di Batam, Hasil Tes Urine Negatif Narkoba
Jika ditemukan kendaraan yang belum menjalani uji KIR atau tidak lengkap, Dishub Batam hanya bisa memberi peringatan agar segera dilengkapi.
Namun di luar razia, Dishub Batam menurut Salim tak punya wewenang menghentikan kendaraan di jalan umum.
"Kalau kami hentikan dan tanya ‘mana buku KIR-mu?’, itu tidak boleh. Undang-undang tidak memberikan kewenangan itu ke kami,"lanjutnya.
Pihaknya juga secepatnya memeriksa KIR dari kendaraan yang terlibat lakalantas di Tiban Center tersebut.
Soal kondisi jalan di lokasi kecelakaan maut di Batam itu, Salim menyebut fasilitas keselamatan lalu lintas seperti garis kejut sebenarnya sudah lama terpasang.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Batam, Polisi Periksa Sopir Truk Selidiki Penyebab Lakalantas di Tiban Center
"Garis kejut sudah ada sebelum penurunan. Itu sudah terpasang sebelumnya, bukan baru-baru ini," jelasnya.
Ia menuturkan kecelakaan yang terjadi bukan karena kelalaian dalam penanganan infrastruktur, melainkan lebih pada kondisi teknis kendaraan.
Dalam kejadian terakhir, penyebab utamanya diduga kuat karena rem kendaraan blong.
"Kalau dari sisi kontur, memang lokasi itu menurun karena berada di perbukitan. Tapi soal konstruksi jalan itu bukan ranah Dishub. Jangan sampai menyalahkan satu pihak saja," katanya.
Meski demikian, Dishub terbuka untuk evaluasi lebih lanjut, jika diperlukan akan ada penambahan faislitas garis kejut.
Baca juga: Cerita Saksi Mata Kecelakaan Maut di Batam, Lihat 2 Korban Tak Bergerak, Kaki Pelajar Hancur
"Kalau memang perlu ditambah (garis kejut), bisa saja. Tapi prinsipnya, sarana dasar keselamatan seperti itu sudah ada," pungkasnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
TribunBreakingNews
breaking news batam hari ini
breaking news
Batam
Kecelakaan Maut di Batam
lakalantas
Simpang Tiga Tiban Center
Dua Korban Kecelakaan Maut di Batam Masih Jalani Perawatan, Satu Korban Alami Patah Tulang |
![]() |
---|
Nasib Tragis Perantau Asal Medan Tewas Kecelakaan di Batam, Identitasnya Sempat Mr X |
![]() |
---|
Identitas Korban Kecelakaan Maut di Mukakuning Batam Terungkap, Korban Perantau Dari Medan |
![]() |
---|
4 Fakta Kecelakaan Maut di Batam Tewaskan Pemotor Pria di Mukakuning Libatkan Truk |
![]() |
---|
Korban Kecelakaan Maut di Batam Sudah Didatangi Kerabat di RS Camatha Sahidya, Ini Identitasnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.