ANAMBAS TERKINI

Kisah Awak Kapal dr Lie Dharmawan II Pernah Dihantam Badai di Perairan Maluku saat Tugas Kemanusiaan

1605_Anambas_Kisah Awak Kapal dr Lie Dharmawan II Pernah Dihantam Badai di Perairan Maluku saat Tugas Kemanusiaan

TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
Chief Officer Kapal Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan II Nandra saat bercerita pengalamannya mengawaki kapal kayu model pinisi yang pernah dihantam badai di Perairan Maluku, Jumat (16/5/2025) 

"Untuk relawan dan para dokter kemungkinan tanggal 18 baru tiba. Rencananya kegiatannya bakal dimulai tanggal 19 - 23 Mei 2025," ujarnya.

Ia mengaku bergabung menjadi awak kapal bersama Kapal RSA Yayasan Dokter Peduli baru dijalaninya setahun terakhir.

Bergekut bersama kapal RSA, baginya memberikan pengalaman kepuasan batin dan membanggakan karena dapat turut terlibat dalam aksi kemanusiaan.

"Tak hanya kerjaannya yang nyaman. Tapi berkontribusi dalam aksi kepedulian sosial ini punya keistimewaan tersendiri bagi saya," tuturnya.

Kapal RSA dr. Lie ini, sebutnya merupakan kapal baru yang dibuat tahun 2022 pasca tenggelamnya kapal pertama saat hendak pelayanan di Perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2021.

Kapal ini memiliki model seperti kapal Pinisi dengan bahan body kayu jati yang dipernis dan lantai fiber.

Kapal ini digerakkan dengan Mesin Yanmar berkekuatan 400 House Power (HP) dengan panjang 40 meter dan lebar 6 meter.

"Kecepatan kapal ini 5 sampai 6 knots dan didukung teknologi canggih seperti radar dan sistem auto pilot," jelasnya.

Selain itu, kapal ini memiliki dua ruang operasi minor maupun mayor, lima kamar terbagi atas kamar relawan, kamar dokter dan kamar awak kapal. Ada juga ruang kitchen set untuk memasak.

"Untuk layanan operasi bisa tangani melahirkan caesar, hernia/lipoma, ganglion, neurofibroma, tumor mamae dan sc terindikasi," ungkap Doni.

Sementara itu, Chief Officer (Mualim 1), Nandra mengungkapkan pengalaman pribadinya selama bertugas di kapal kemanusiaan ini.

Tak berbeda dengan Doni, ia juga senang dapat bekerja di RSA dr. Lie karena dapat berperan mendukung pertolongan medis kepada warga yang membutuhkan.

"Kalau dalam penugasan begini, biasanya kami akan lebih dulu tiba jauh-jauh hari sebelum kegiatan. Untuk di Anambas, kami sebelumnya baru selesai dari Letung (Jemaja)," ujarnya.

Selama mengawaki kapal kemanusiaan ini setahun, Nandra punya pengalaman mengesankan saat penugasan pelayanan ke daerah Maluku.

Pengalaman yang tak terlupakan dirinya dan kawan-kawan itu menghadapi rintangan cuaca buruk saat hendak menuju ke Maluku tahun 2024.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved