BOCAH DI BATAM VIRAL

Penyesalan Rahman Aniaya Anak Sambung di Batam Gegara Emosi Sesaat: Maaf Nak, Ayah Sudah Berdosa

Tersangka penganiayaan anak tiri di Batam mengaku menyesali perbuatannya. Ia mengaku masih sayang dengan anaknya itu.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
PENGANIAYAAN DI BATAM - Rahman Putra (31), tersangka penganiayaan anak tiri di Polsek Sei Beduk, Selasa (27/5). Ia menyesali perbuatannya menganiaya anak sambungnya hingga meninggalkannya sendirian di rumah sakit dengan kondisi luka di kepala. Ulahnya meninggalkan anaknya sendirian sempat viral di medsos. 

Kini ia sadar, setelah kejadian itu ia harus berpisah dengan tiga darah dagingnya yang masih kecil di rumah kost di Kampung Aceh.

Ia khawatir terhadap sang istri untuk keberlangsungan hidup para anaknya. Apalagi, sang istrinya selama ini hanyalah ibu rumah tangga. 

"Ya, Allah. Gimanalah nanti anak-anakku untuk makan kalau saya di penjara. Anakku tiga, istriku tak punya kerja," lirihnya. 

Tersangka ini hanya bisa menunduk, rambut panjangnya lantas menutup wajahnya.

Ia menangis sambil menceritakan kronologi kejadian yang telah berlalu. 

Baca juga: Keluarga Bocah Korban Penganiayaan di Batam Dapat Pendampingan Trauma Healing dari Polisi

Peristiwa itu, kata dia terjadi pada Jumat (23/5) sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat itu, ia meminta Boboy, panggilan sapaan korban untuk masuk ke rumah untuk dimandikan.  

"Awalnya saya pukul kakinya pakai gagang sapu agar dia mau masuk. Setelah itu, dia masuk," ujarnya. 

Namun, belum bersiap mandi, korban malah bermain HP dan berusaha keluar rumah.

Hal itu pun membuat pelaku emosi, saat memegang tangan anaknya untuk mencegahnya pergi, spontan ia menganiaya hingga mengenai kepala anaknya dua kali dengan golok.  

"Dua kali saya kena kepalanya, tapi tidak kencang. Karena pisaunya tajam, akhirnya kepalanya terluka," ucapnya.

Baca juga: UPTD PPA Batam Tangani Bocah Korban Penganiayaan Ayah Tiri, Ungkap Kondisi Korban Terkini

Melihat anaknya terluka, pelaku panik dan dibantu tetangga membawa korban ke Rumah Sakit Camatha Sahidya. 

Namun, saat korban dirawat di UGD, ia mengaku tidak memiliki uang untuk membayar biaya pengobatan sebesar Rp400 ribu. 

"Saya pergi karena tidak ada uang, saya tinggalkan anak saya di sana," katanya.  

Pelaku baru kembali ke rumah sakit pada Minggu sore bersama istrinya, bukan untuk membayar biaya perawatan, melainkan sekadar melihat kondisi anaknya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved