KASUS PEMBUNUHAN DI SAGULUNG
Saksi Mata Sebut Isi Dompet Pelaku Pembunuhan Wanita di Sagulung Hanya Rp50 Ribu
Jon bersama sekuriti mengamankan dompet pelaku yang isinya identitas pelaku dan uang Rp50 ribu, padahal bayaran tarif kencan disepakati Rp 350 ribu
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Saksi mata kasus pembunuhan di sebuah penginapan di Sagulung, pada Senin (2/6/2025) dini hari mengungkap sejumlah hal.
Saat pelaku berhasil ditangkap, seorang saksi bernama Jon bersama sekuriti mengamankan dompet pelaku.
Isinya identitas diri dan uang sebesar Rp50 ribu, jumlah ini jauh dari bayaran tarif kencan disepakati dengan korban yakni Rp 350 ribu.
"Saat pelaku berhasil kami tangkap di lantai 1, isi dompetnya hanya uang 50 ribu."
"Dia nekat membunuh korban karena tak punya uang untuk membayar si cewek," ujar Jon saat ditemui di lobi, Senin (2/6/2025) sore kemarin.
Berdasarkan identitasnya, pelaku berinisial SI kelahiran tahun 2006.
Berdasarkan isi chatingan pelaku dengan korban juga ada fakta yang terungkap bahwa pelaku tak punya uang.
"Infonya, pelaku ini nunggu transferan dari kawannya supaya bisa bayar."
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Sagulung Masih Sakit Habis Dihajar Massa, Polisi Fokus ke Barang Bukti
"Tapi pas ditagih korban, dia justru marah."
"Pelaku langsung mengancam korban dan berujung pembunuhan," katanya.
Jon dan pengunjung hotel lainnya menduga pembunuhan itu telah direncanakan.
Sebab, pelaku telah mempersiapkan pisau yang dibawa dari rumah.
"Kenapa pelaku ini sampai bawa pisau. Apa motifnya kalau tak ingin melukai korban," katanya heran.
Sebelumnya, suasana penginapan RedDoorz Sagulung Batam, berubah mencekam Senin (2/6) dini hari.
Seorang wanita ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 201 setelah dianiaya secara brutal oleh pria yang memesan jasanya melalui aplikasi.
Saksi mata Jon (25), seorang penghuni di penginapan yang berada di lokasi saat kejadian mengungkap kondisi mengerikan saat itu.
Ia mengaku menyaksikan langsung suasana kacau ketika korban berteriak minta tolong, sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
"Waktu itu saya lagi duduk di teras hotel bareng kawan-kawan, ngobrol santai."
"Tiba-tiba ada tamu hotel datang ke resepsionis, katanya dari kamar 201 terdengar suara jeritan minta tolong,” ungkap Jon saat diwawancarai Tribun di loby hotel, Senin (2/6) sore.
Panik, resepsionis kemudian memanggil petugas keamanan.
Jon dan beberapa tamu lain ikut naik ke lantai dua bersama sekuriti.
Namun, kondisi di depan kamar 201 langsung membuat bulu kuduk merinding.
Ada darah menyelimuti lorong Bahkan bercakan darah keluar di depan pintu.
"Masih terdengar suara rintihan dari dalam kamar. Tapi pintunya terkunci. Kami sudah ketuk-ketuk dan teriak minta dibuka, tapi tidak digubris."
"Bau darah tercium menyengat, dan yang bikin syok, darah sudah mengalir dari bawah pintu,” ujarnya.
Melihat kondisi tak wajar, Jon dan pengunjung lain akhirnya mendobrak pintu kamar.
Begitu terbuka, suasana langsung berubah kacau.
"Pelakunya langsung menerobos keluar. Dia sempat melawan, mau kabur."
"Tapi pengunjung lain sudah memenuhi lorong hotel, dia dikejar, ditangkap di lantai satu, sempat dihajar pengunjung hotel sebelum polisi datang,” ucapnya.
Di dalam kamar, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Jon yang ikut membantu mengevakuasi korban tak bisa melupakan pemandangan malam itu.
"Dia sudah tidak sadarkan diri. Kami angkat ke bawah, tapi saat itu dia sudah muntahkan darah dan gumpalan putih."
"Saya juga yang lihat pisaunya, pisau dapur, tumpul, tapi bekas tusukannya banyak."
"Leher, wajahnya tercabik, dan bagian bawah tubuhnya penuh luka tikaman,” ujar Jon dengan suara bergetar.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong hingga akhirnya dinyatakan meninggal.
Mengingat kejadian itu, Jon mengaku tak pernah membayangkannya.
Baju yang ia kenakan turut berlumuran darah karena membantu menggotong korban
"Tak pernah terbayangkan harus melihat langsung kejadian begini. Ngeri lah pokoknya."
"Baju saya yang saya pakai sampai saya buang, itu ada di tong sampah," ujarnya memperlihatkan baju yang penuh lumuran darah tampak mengering.
Di hotel tersebut, Jon bukanlah orang baru karena ia tinggal dan menetap dalam satu kamar long stay dalam setahun terakhir.
Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan pelaku seorang pemuda berinisial SI (19) yang diketahui sebagai buruh di kawasan Sekupang.
Menurut keterangan polisi, pelaku menusuk korban sebanyak 19 kali dengan pisau dapur yang telah ia siapkan.
Aksi keji itu diduga dipicu pertengkaran setelah pelaku tak bisa membayar tarif jasa korban.
Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polsek Sagulung.
( tribunbatam.id/bereslumbantobing )
Tikaman Tunggal Akhiri Hidup DPM Usai Rebutan Mic di Kafe, Polisi Reka Ulang 11 Adegan |
![]() |
---|
Pembunuhan di Batam, Korban Keluar Dari Kamar 201 Sempat Bertahan Turun Hingga Tangga Terakhir |
![]() |
---|
Rekontruksi Pembunuhan di Batam, Polisi Ungkap Adegan ke 12 yang Menyebabkan Korban Tewas |
![]() |
---|
Kronologi Pembunuhan Wanita Asal Trenggalek di Batam Terungkap Dari 19 Adegan Rekonstruksi |
![]() |
---|
Reka Ulang Pembunuhan Wanita di Sagulung Batam, Pelaku Jatuhkan Pisau Dengar Korban Ngorok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.