KASUS PEMBUNUHAN DI SAGULUNG

Kasus Pembunuhan Wanita di Sagulung Batam, Anwar Anas Desak Pengawasan Hotel Melati 

Anggota Komisi I DPRD Batam Anwar Anas, minta pemda dan aparat penegak hukum perketat pengawasan hotel melati terkait praktik prostitusi

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Dok anwar anas
BERI TANGGAPAN - Foto Sekretaris Komisi I DPRD Batam Anwar Anas. Anas tanggapi kasus pembunuhan sadis yang menimpa seorang wanita di Sagulung. Ia minta pemda dan aparat penegak hukum perketat pengawasan ke hotel melati 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus pembunuhan tragis yang menimpa VLA (30), wanita yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar sebuah kostel kawasan Sagulung, Batam, memicu perhatian luas. 

Korban dibunuh oleh seorang pemuda, setelah keduanya terlibat transaksi melalui aplikasi daring.

Peristiwa ini menambah daftar kasus kekerasan yang berkaitan dengan praktik prostitusi terselubung di hotel-hotel kelas melati. 

Anggota Komisi I DPRD Batam Anwar Anas, meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk memperketat pengawasan terhadap hotel-hotel kelas melati yang disinyalir menjadi tempat praktik prostitusi daring.

Baca juga: Motif Keji Pelaku Pembunuhan Wanita di Batam, Hutang ke Abang Buat Iksan Gelap Mata

"Kasus ini adalah lampu merah yang sangat terang. Ini bukan hanya soal moralitas, tapi juga soal keamanan dan nyawa manusia. Hotel melati seharusnya menjadi tempat singgah yang aman, bukan sarang praktik prostitusi yang berujung pada tindak kriminal keji," ujar Anwar, Kamis (5/6/2025).

Ia melanjutkan, fenomena hotel melati diduga sering dijadikan tempat tinggal jangka panjang (longstay) oleh pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi melalui aplikasi daring.

"Akses yang mudah melalui aplikasi digital membuat praktik ini semakin terselubung. Transaksi bisa cepat dan rahasia, sehingga sulit dilacak aparat," ungkapnya.

Anggota DPRD Batam Fraksi Partai Gerindra ini juga menaruh perhatian serius terhadap isu eksploitasi anak. 

Ia mendesak adanya pengawasan berlapis terhadap keterlibatan anak di bawah umur, baik sebagai korban maupun pelaku, serta mencegah mereka masuk ke hotel-hotel yang rawan.

"Ini tanggung jawab kita bersama. Aparat hukum, pemko, hingga pemilik hotel harus bersinergi agar tak ada anak-anak kita yang terjerumus atau jadi korban," terangnya.

Politisi 33 tahun ini mendorong aparat penegak hukum dan stakeholder terkait memberikan langkah konkret agar kejadian ini tak terulang kembali.

"Kami berharap agar ada langkah konkret dan tegas dari kepolisian, Satpol PP, Dinas Pariwisata, dan pihak terkait lainnya untuk melakukan razia rutin dan penindakan hukum yang efektif," katanya.

Selain itu, edukasi terhadap pemilik usaha perhotelan juga penting, termasuk menyadarkan masyarakat soal bahaya dan konsekuensi hukum praktik prostitusi, terutama jika melibatkan anak-anak.

"Ini menjadi alarm bagi seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah kota Batam untuk bersatu memberantas praktik prostitusi ilegal yang mencoreng citra kota dan mengancam masa depan generasi muda, serta memastikan lingkungan yang aman bagi setiap warga," tutupnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Sagulung Masih Sakit Habis Dihajar Massa, Polisi Fokus ke Barang Bukti

Saat ini proses hukum terhadap pelaku pembunuhan wanita di Sagulung ini masih bergulir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved