'Pelakunya Binatang!' Amarah Ibu Reta, Anak Tewas Mengenaskan di Bengkulu Saat Chat dengan Teman

Peristiwa keji ini mengguncang warga sekitar, terutama keluarga korban yang tak menyangka Reta menjadi korban pembunuhan brutal.

Editor: agus tri
TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi
IBU KORBAN - Ibu korban berteriak histeris saat mengetahui anaknya tewas dalam kondisi mengenaskan pada Selasa (10/6/2025). Korban diduga dibunuh saat sendirian di rumah. 

Teriak Histeris Ibu Korban

Orang tua korban yang menerima kabar duka tersebut langsung pulang ke rumah dan histeris saat melihat kondisi anak mereka.

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat kejadian Mareta sedang sendirian di rumah. 

Kedua orang tuanya diketahui sedang berada di kebun.

Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah. 

Sesampainya di lokasi, mereka langsung berteriak histeris.

Sang ibu tampak sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan.

"Siapo yang ganggu anak aku, anak aku dak ado masalah," teriak ibu korban.

Bahkan, sang ibu sempat pingsan beberapa kali. 

Setiap kali sadar, ia kembali berteriak histeris.

Untuk menenangkan suasana, pihak kepolisian bersama warga sekitar membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga terdekat.

Salah seorang warga, Edy, mengatakan bahwa saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan.

Ia baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendengar teriakan teman korban yang meminta pertolongan.

"Tidak ada yang aneh pak, kami itu dengar temannya berteriak minta tolong, memang kalau siang di sini cukup sepi karena banyak yang bekerja," singkat Edy.

Kesaksian Sahabat

Nabilah dan Aisyah, sahabat Resma Reta (23), menceritakan detik-detik mencekam sebelum perempuan muda itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (10/6/2025).

Resma Reta, atau biasa disapa Reta, merupakan warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal. 

Ia baru saja menyelesaikan pendidikan kuliahnya. 

Namun, siang itu ia ditemukan tidak bernyawa di dalam rumah, dengan luka di sekujur tubuh.

Dugaan kuat, Reta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD).

Kronologi peristiwa ini bermula saat Alwin, teman semasa kuliah korban, menghubungi Nabilah dan Aisyah. 

Saat itu, Alwin sedang mengobrol dengan Reta melalui aplikasi Discord.

Dalam percakapan itu, tiba-tiba Reta terdengar berkata, "Ngapoin kau kesiko." 

Tak lama setelah itu, terdengar suara keributan dan permintaan tolong. 

Kemudian, suara Reta mendadak hilang.

Merasa curiga dan cemas, Alwin lantas menghubungi Aisyah dan meminta agar ia segera mengecek kondisi Reta. 

Aisyah pun mengajak Nabilah, dan mereka langsung menuju rumah korban.

Setibanya di lokasi, mereka menemukan pintu rumah dalam keadaan setengah terbuka. 

Di keset depan, terdapat bercak darah. 

Ketika masuk ke dalam rumah, keduanya mendapati Reta sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Darah berceceran dari arah dapur hingga ke bagian depan rumah. 

Melihat kondisi itu, Nabilah dan Aisyah segera memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan. 

Mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian, yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi dan tetangga, saat kejadian korban sedang berada sendirian di rumah.

Sementara ayah, ibu, dan kakak kandungnya tengah berada di kebun di Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.

"Korban saat kejadian ini tengah sendirian, keluarganya sedang di kebun," jelas AKP Sinar.

Dalam pemeriksaan lanjutan di lokasi, polisi tidak menemukan laptop milik korban yang diduga digunakan saat berkomunikasi melalui Discord. 

Laptop itu diduga dibawa oleh pelaku.

Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah motif pembunuhan ini berkaitan dengan perampokan atau bukan.

"Masih kita selidiki, yang hilang sementara ini laptop yang digunakannya saat sedang telponan itu," tutup Sinar.

Sosok Korban

Resma Reta diketahui merupakan lulusan Universitas Bengkulu (Unib) tahun 2024. 

Saat ini, Reta tengah mengikuti seleksi penerimaan kerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Bahkan, menurut informasi dari teman-temannya, ia sudah memasuki seleksi tahap akhir.

Reta dikenal sebagai sosok yang ceria dan ramah. Ia tidak pernah terlibat dalam masalah apa pun.

Saat bertemu teman-temannya, Reta selalu murah senyum dan mudah bergaul.

"Baik dia orangnya, teman dari SMA, kalau ketemu, dia selalu yang negur duluan," ungkap Vially, salah satu teman korban.

Nabila, teman lainnya, menambahkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui apakah sahabatnya ini memiliki suatu masalah. 

"Kami sangat tidak menyangka, dia orangnya baik, enggak pernah ada terlibat masalah," cerita Nabila sambil menangis.

Ia menceritakan bahwa dirinya dan korban adalah sahabat dekat yang sering bermain atau nongkrong bersama dua teman lainnya. 

Mereka kerap menghabiskan waktu bersama, sehingga Nabila sangat terkejut dan tak menyangka sahabatnya tewas secara tragis.

"Sahabatan dari SMP, sangat tidak menyangka dia bisa begini," lanjut Nabila.

Senada dengan itu, Aisyah juga menyampaikan bahwa korban adalah pribadi yang baik, alim, dan ramah. 

Menurutnya, tidak mungkin korban memiliki suatu masalah.

"Baik, alim, ramah dia Pak, bisa tanyakan ke teman-temannya," singkat Aisyah.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Amarah Ibu Reta, Perempuan Muda yang Tewas Mengenaskan di Curup RL Bengkulu: Pelakunya Binatang!, .

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved