KECELAKAAN DI BATAM VIRAL
RSUD Embung Fatimah Batam Ungkap Penyebab Meninggalnya Korban Kecelakaan Maut di Simpang Fanindo
Manajemen RSUD Embung Fatimah ungkap penyebab lansia warga Saguba, korban kececelakaan maut di Batam meninggal dunia pada Sabtu (21/6) malam.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Manajemen RSUD Embung Fatimah Batam mengungkap meninggalnya Awod (64), lansia korban kecelakaan maut di Simpang Fanindo, Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepri .
Lansia korban kecelakaan maut di Batam itu dilaporkan meninggal dunia di ICU RSUD Embung Fatimah pada Sabtu (21/6) sekira pukul 19.21 WIB.
Warga Sagulung Baru (Saguba), Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung itu jadi korban kecelakaan maut di Batam pada Kamis (19/6) siang.
Kecelakaan maut di Batam itu sempat viral di medsos.
Selain kondisi korban lakalantas di Batam yang memprihatinkan, Walikota Batam, Amsakar Achmad yang turut membantu korban kecelakaan maut di Batam itu juga membuat lakalantas di Batam itu viral di medsos.
Direktur RSUD Embung Fatimah, drg. Raden Roro Sri Widjayanti Suryandari melalui Humas RSUD Embung Fatimah, Elin mengungkap jika korban kecelakaan maut di Batam alami pendataan otak.
Ia sebelumnya sudah dijadwalkan untuk menjalani operasi.
Namun kondisi korban terus memburuk hingga Awod menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (21/6/2025) sekira pukul 19:21WIB.
"Dari hasil CT scan tersebut kami sudah menjadwalkan tindakan operasi bedah kepala oleh spesialis bedah. Namun operasi belum bisa dilakukan karena pasien memburuk," ungkapnya, Minggu (22/6/2025).
Sambil menunggu kesehatan membaik, pasien menjalani perawatandi ruangan ICU.
Namun cedera pasien yang berat membuat kondisi semakin menurun.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Batam Renggut Nyawa Awod Warga Sagulung Baru
"Pasien meninggal dunia pada Sabtu pukul 19.21 WIB," ucapnya.
Tim medis RSUD Embung Fatimah Batam menurutnya terus memantau secara intens sejak korban kecelakaan maut di Batam masuk rumah sakit hingga ruang ICU.
"Pasien ini dipantau terus perkembangan kesehatan. Tim medis sudah melakukan segala upaya," sebutnya.
Sosok Korban Kecelakaan Maut di Batam Semasa Hidup
Kepergian Awod (64), korban kecelakaan maut di Batam begitu membekas bagi keluarga dan tetangga.
Warga Sagulung Baru (Saguba), Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung itu terlibat kecelakaan maut di Batam pada Kamis (19/6) siang.
Becak motor yang ia kendarai dari arah Tanjunguncang terlibat kecelakaan maut di Simpang Fanindo, Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji.
Bagi keluarga dan kerabat lansia korban kecelakaan maut di Batam itu, Awod merupakan sosok yang hangat, ringan tangan dan selalu bisa diandalkan.
Baca juga: Tangis Keluarga Lansia Korban Kecelakaan Maut di Batam Iringi Pemakaman Awod di TPU Sei Temiang
Sehari-hari, Awod bekerja bersama istrinya di sebuah kantin sederhana di depan PT Nippon di kawasan Tanjunguncang.
Meski usianya tak lagi muda, semangatnya dalam mencari nafkah tak pernah padam.
"Sehari-hari almarhum (Awod) ini bekerja di kantin depan PT Nippon Tanjunguncang bersama istrinya," ujar Kris Tambunan, anggota keluarga saat ditemui di TPU Sei Temiang, Minggu (22/6/2025)
Pria kelahiran Cidahu, Kuningan, Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini dikaruniai tiga orang anak, yang seluruhnya sudah menikah dan berkeluarga.
Meski tanggung jawab sebagai ayah sudah ia tunaikan, namun sosoknya tetap tak tergantikan di tengah keluarga.
Di lingkungan sekitar, Awod dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sederhana.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Batam, Warga Desak Penutupan Permanen U-Turn Tiban Kampung
Pria kelahiran tahun 1960 ini aktif dalam kegiatan masjid, sering terlibat dalam pengajian dan gotong royong warga.
"Kalau di lingkungan masyarakat almarhum di kenal orang yang ramah dengan tetangga, aktif juga di kegiatan masjid," tambah Kris.
Sebelum lakalantas di Batam itu terjadi pada Kamis (19/6) siang, ia seperti biasa dari keterangan keluarga Awod berpamitan pada istrinya.
Ia hendak pulang sebentar ke rumah untuk mengisi ulang galon air yang habis.
Sekalian, katanya, ingin salat Dzuhur karena telah masuk waktu salat.
Niat yang sederhana itu ternyata menjadi langkah terakhirnya.
"Dia cuma bilang, 'galonnya habis, saya isi dulu ya, sekalian salat Dzuhur,'. Itu kan kami pikir ya biasa aja," tutur Kris.
Namun takdir berkata lain.
Saat melintas di Simpang Fanindo hendak ke kawasan Saguba, dari arah Bundara Basecamp melaju sebuah dump truk.
Awod tertabrak, dan wajahnya tertusuk besi spion hingga mengalami luka serius di bagian mata.
Sempat mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit sejak hari itu hingga (21/6) kemarin.
Namun kondisinya yang kian drop dan menurun, ia menghembuskan nafas terakahir di ruang ICU RSUD Embung Fatimah sebelum melakukan tindakan operasi.
Kemudian, jenazahnya dimakamkan pada Minggu (22/6) sekira pukul 13.00 WIB di TPU Sei Temiang, Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pantauan di TPU Sei Temiang, Ira (istri Awod) bersama dengan anak dan keluarganya tampak hadir di pemakaman Awod untuk mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya.(TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kecelakaan Maut di Batam, Serpihan Kendaraan Masih Berserak di TKP Jalan Trans Barelang |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Batam Renggut Nyawa Pemotor di Jalan Trans Barelang |
![]() |
---|
Sosok Korban Kecelakaan Maut di Batam Sempat Viral di Medsos, Awod Dikenal Ramah dan Aktif di Masjid |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Batam Renggut Nyawa Awod Warga Sagulung Baru |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Lansia Korban Kecelakaan Maut di Batam Iringi Pemakaman Awod di TPU Sei Temiang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.