SOSOK

Rekam Jejak Dedie Rachim Wali Kota Bogor Periode 2025-2030, Intip Gebrakannya setelah Dilantik

Simak rekam jejak Wali Kota Bogor periode 2025-2030, Dedie Abdu Rachim.

Editor: Khistian Tauqid
TribunBogor.com/Istimewa
REKAM JEJAK KEPALA DAERAH - Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, pemindahan Lapas Paledang merupakan bagian pemecah masalah over kapasitas. Berikut ini adalah rekam jejak Wali Kota Bogor periode 2025-2030, Dedie Abdu Rachim. 

Pada 2018, Dedie terjun ke dunia politik menjadi Calon Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan Calon Walikota Bima Arya Sugiarto.

Pasangan Bima Arya-Dedie Rachim pun sukses menjadi pemenang Pilkada Kota Bogor dan terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bogor periode 2019-2024

Dedie mengaku tidak terbersit cita-cita menjadi politisi saat kecil dulu.

"Sebenarnya sih enggak punya niat jadi politisi saat kecil dulu," kata Dedie dalam wawancara eksklusif dengan dengan Warta Kota (Tribun Network-Red) di Bogor, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Rekam Jejak Subandi Bupati Sidoarjo Periode 2025-2030, Intip Gebrakannya setelah Dilantik

Dia menjelaskan Bogor terkenal dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) sehingga banyak anak-anak Bogor yang ingin menjadi insinyur pertanian.

"Kalau anak Bogor zaman dulu ditanya mau jadi apa, rata-rata menjawab mau jadi insinyur pertanian. Itu standar anak Bogor," ujarnya.

Dia mengungkapkan cita-citanya saat kecil dulu adalah menjadi polisi. Hal ini terinspirasi dari sosok Toni Sugiarto, ayah dari Bima Sugiarto.

"Saya kebetulan sejak kecil kenal dengan sosok Pak Toni Sugiarto. Beliau adalah polisi yang kasep (tampan), gagah dan berprestasi. Karena sering bertemu beliau, saya pun bercita-cita jadi polisi," papar Dedie.

Toni Sugiarto merupakan sahabat ayah Dedie sehingga dia mengaguminya sejak kecil.

Untuk mewujudkan cita-cita menjadi polisi, Dedie sempat mengikuti seleksi Akabri Kepolisian di Rindam (Residem Induk Kodam) III Siliwangi. Namun dia tidak lolos ke tahap selanjutnya.

"Ya, tidak nasib jadi polisi. Tetapi dalam perjalanan karir, saya menjadi anggota KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Jadi, sedikit miriplah ya. Selama 13 tahun saya di KPK, tugas-tugasnya seperti di Kepolisian," bebernya.

Dedie mengungkapkan orang tuanya tidak pernah mengarahkan dia untuk menjadi polisi.

"Orang tua saya tidak banyak menuntut ya. Mereka itu orang-orang yang realistis. Ibu-bapak saya hanya berpesan: sekolah saja yang benar dan setinggi-tingginya. Itu yang membekali saya menuntut ilmu. Pesan dari orang tuasudah saya laksanakan dengan baik, mudah-mudahan mereka bahagia," ungkapnya.

Ayah Dedie merupakan seorang ahli teh. Dia sekolah ilmu teh di beberapa tempat seperti Inggris (London), Jerman (Hamburg kalau tidak salah), dan Srilanka.

"Kakek saya pemilik perkebunan teh dan ayah saya meneruskan usaha di bidang eksportir teh. Maka beliau sekolah ilmu teh di beberapa tempat," imbuh Dedie.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved